Heru Budi Hartono Tancap Gas, Blusukan Keliling Jakarta!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 21/10/2022 18:50 WIB
Foto: Heru Budi Hartono. (A.Prasetia/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono langsung tancap gas melakukan serangkaian 'blusukan' pasca berstatus orang nomor satu DKI awal pekan ini.

Selama empat hari menyandang status sebagai gubernur, Heru Budi Hartono langsung terjun ke lapangan untuk mengecek langsung masalah yang ada di kawasan Ibu Kota.


Heru sendiri tidak membutuhkan waktu lama untuk menempuh sejumlah langkah strategis, mengingat ia bukanlah orang lama yang sebelumnya pernah bekerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Teranyar, Heru meninjau kesiapan Labkesda DKI Jakarta yang menjadi tempat uji toksiologi untuk kasus ginjal akut misterius pada anak-anak. Heru ingin memastikan, lab tersebut komplit.

Selain itu, Heru Budi Hartono juga telah memetakan sejumlah strategi pengendalian banjir dengan membangun infrastruktur hingga memperkuat pompa penyedotan air di kawasan Ibu Kota.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan membangun waduk di sekitaran kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Barat, hingga bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan pantai utara.


Bahkan, terkait dengan banjir, Heru telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak mengambil cuti di masa siaga banjir. Heru tak ingin, tidak ada pejabat berwenang yang bersiap diri.

"Hari ini kita memasuki musim hujan. Saya minta kepada seluruh jajaran para wali kota untuk tidak mengambil cuti, untuk tidak ke luar kota," kata Heru, seperti dikutip Jumat (21/10/2022).

"Pak Sekda, saya sampai hari ini enggak pernah cuti, dari mulai masuk kepegawaian sampai hari ini tidak pernah cuti, kecuali cuti naik haji 2005. Saya yakin bapak-bapak sama seperti saya," jelasnya.

Tak hanya itu, Heru Budi Hartono juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri kabinet. Salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pemprov DKI Jakarta dan BUMN berkomitmen untuk mempercantik area Jakarta Pusat mulai dari Sarinah hingga Tugu Monas.

"Kan di depan sarinah ada jembatan kurang bagus itu kalau bisa kita perbaiki, karena Sarinah sampai Monas ini kita akan menjadi publik area yang maksimal," kata Erick Thohir selepas pertemuan.

Erick memaparkan, kawasan area tersebut akan menjadi pusat kota baru. Tujuannya untuk mengurangi beban pusat bisnis di satu titik. Nantinya, memungkinkan Kementerian BUMN dan Pemprov DKI akan menyinergikan aset-aset yang ada.


"Ini area yang akan jadi city center baru. Kalau memang bisa sinergikan aset DKI dan BUMN yang sangar besar. Ini dari Sarinah sampai sini jadi aset yang besar. Ada Bank Mandiri, Saripan aset DKI. Inikan sebuah city center baru supaya kita mengurangi beban dari pusat bisnis di satu titik," jelasnya.

Adapun sejak Heru Budi Hartono terpilih sebagai gubernur DKI, dukungan dari sejumlah pihak terus mengalir. Apalagi, Heru Budi Hartono bukanlah sosok baru di Jakarta. Bahkan, ia sudah pernah menjabat sejumlah posisi strategis saat masih berkantor di Balai Kota Jakarta.

Ketua DPW Ikatan Keluarga MInang (IKM) DKI Jakarta Irwandi mengatakan Heru Budi Hartono merupakan sosok dengan karakter tegas dan mengerti kultur internal dan eksternal Pemprov. Dengan seabrek pengalamannya, bukan tidak mungkin Heru akan sukses.

"Pak Heru orang yang tegak lurus dan dia tahu permasalahan di lapangan," kata Irwandi.

Ia menyebutkan, kapasitas Heru sebagai Kepala Sekretariat Presiden juga akan menopang terciptanya kondusivitas di Jakarta, terlebih pada tahun politik ke depan.

"Sudah pasti paham lah situasi politik, dia kan dekat dengan KSP segala macam lebih menguasai dan lebih tahu, Jakarta akan lebih kondusif dan tahun politik Heru akan lebih kuat," katanya.

Sementara itu, Pimpinan NU DKI Jakarta Samsul Ma'arif meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari sejumlah tokoh organisasi masyarakat dan agama di Jakarta. Meksipun sudah berpengalaman, Heru diharapkan dapat mengatur masyarakat plural Jakarta.

"Gubernur itu perannya jauh lebih besar. Tidak hanya sekedar bagaimana melakukan manajerial pemerintah daerah, tetapi bagaimana juga ia mengatur masyarakat yang plural ini," jelasnya.

Samsul juga mengingatkan kepada Heru bahwa tugas ke depan yang akan diemban sangat berat. Apalagi, saat ini sudah mendekati tahun politik, di mana di saat yang bersamaan kondisi perekonomian belum stabil sepenuhnya.

"Jika tidak pandai mendinginkan situasi dan kondisi, bisa jadi masyarakat ini bergejolak dengan alasan macam-macam, mulai dari ekonomi, politik, mungkin bisa juga agama," katanya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Tarif Parkir di Jakarta Bakal Naik