Gubernur Bali Pamer Daerahnya Terdepan Garap Energi Bersih

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
20 October 2022 19:35
Gubernur Bali I Wayan Koster Saat World Water Forum 2024 di Bali
Foto: Gubernur Bali I Wayan Koster Saat World Water Forum 2024 di Bali

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster menyebut Pemerintah Bali beserta masyarakatnya sedang semangat-semangatnya menjalankan dan menggalakkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dia mengatakan, kebijakan EBT di Bali dapat meningkatkan citra pariwisata Bali dan menaikkan daya saing.

Koster memaparkan, Bali sudah memiliki ketersediaan energi sebesar 1.150 Mega Watt (MW) yang mana 50% dari ketersediaan tersebut sudah berbasis energi bersih. Dia berharap capaian ini turut didukung oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero).

"Saya betul-betul berharap pemerintah pusat yang terkait, terutama Bapak Menteri ESDM, kemudian juga PLN, dan semua pihak yang terkait agar betul-betul konsisten melaksanakan kebijakan energi bersih ini," tuturnya dalam Webinar "Pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) serta Tantangan Menuju Net Zero Emission 2060", Kamis (20/10/2022).

Koster menambahkan, kebijakan energi bersih ini jangan lagi maju mundur. Dia klaim, Bali sedang semangat-semangatnya dalam memberlakukan kebijakan energi bersih.

"Berkaitan dengan kondisi saat ini yang ada di Bali, ketersediaan energi itu ada sekitar 1.150 MW. Di Bali yang ramah lingkungan baru 200 MW yang berbahan baku gas. ada 380 MW di Celukan Bawang berbahan bakar batu bara, namun sudah diberikan instrumen teknologi sehingga menjadi ramah lingkungan," tuturnya.

Selain itu, pengembangan EBT di Bali dinilai dapat meningkatkan citra pariwisata Bali dan akan menaikkan daya saing pariwisata Bali.

"Pariwisata Bali itu akan menjadi naik kelas, karena itulah kami sudah mengundang semua manajemen hotel yang ada di Bali, baik hotel yang pemiliknya lokal maupun juga orang luar Bali, bahkan orang asing, kami berkumpul mengajak dia dan sekaligus untuk menggunakan energi baru terbarukan semua bangunan," tuturnya.

Koster menyebut, potensi EBT di Bali tersedia dalam berbagai jenis. Berdasarkan data kajian Tim Peneliti ITB tahun 2022, potensi EBT tertinggi di Bali terdapat pada energi surya sebesar 10.000 MW, angin 1.000 MW, dan energi laut sebesar 320 MW. Diikuti dengan sumber energi bersih lainnya seperti biogas, biomassa, air, panas bumi, sampah, dan teknologi lainnya.

Dengan ini, Koster menegaskan agar pemerintah terus maju dan sinkron dalam menerapkan kebijakan energi bersih di Indonesia.

"Bahkan tidak ada lagi kita gigi mundur, giginya harus maju. Titiknya itu harus maju karena itu harus ada skema untuk kebijakan PLN," ucapnya.

Sebagai informasi, rencana pembangkit EBT di Bali tersebar di berbagai lokasi, seperti Nusa Penida akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 3,5 MW. Kemudian, Titab akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 1,3 MW target operasi pada 2023.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Bakal Bangun 'Jaringan Pintar', Apakah Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular