HK Targetkan Jalan Tol Trans Sumatra Tahap I Beroperasi 2023

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Kamis, 20/10/2022 18:50 WIB
Foto: Direktur Operasi III PT Hutama karya (Persero) Koentjoro (Tangkapan Layar Youtube DJPI PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN konstruksi yang mendapat penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra saat ini sedang menjalankan proses proyek ini dalam empat tahap.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro mengatakan pihaknya saat ini sedang berkonsentrasi pada pembangunan tahap 1 JTTS sepanjang 1.007 km. Dari 1.007 km, saat ini sudah beroperasi secara penuh sepanjang 549 km.

Dia pun menegaskan bahwa JTTS tahap 1 direncanakan dapat beroperasi penuh di tahun 2023.


"Sisanya sedang dalam masa konstruksi (515 km). Kemudian ada tahap 2 ada 574 km saat ini dalam detail perencanaan desain, nah tahap 3 dan 4 masih dalam tahap basic desain," ujarnya dalam Webinar Series Road to Creative Infrastructure Financing (''CreatiFF") 2022 Sektor Jalan dan Jembatan.

Penugasan pembangunan jalan tol Trans Sumatra dilaksanakan sesuai amanat Perpres Nomor 100 Tahun 2014 dan Perpres Nomor 117 tahun 2015. Total panjang jalan tol yang diamanahkan, yakni 2.813 km dengan jumlah 24 ruas.

Adapun dalam proses pembiayaannya, Koentjoro mengungkapkan Hutama Karya menggunakan skema pembiayaan asset recycling.

Skema ini sendiri berarti memanfaatkan atau memindahtangankan aset yang lama ke aset yang baru. Dengan begitu, akan tercipta sumber dana baru untuk membangun aset lain sehingga aset yang tercipta semakin banyak.

Untuk JTTS, ada 5 ruas dari 9 ruas yang sudah beroperasi yang Koentjoro anggap menarik bagi investor untuk asset recycling, yaitu ada ruas Medan-Binjai, ada ruas Pekanbaru-Dumai, ada ruas Palembang-Indralaya, kemudian ada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, dan ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang Kayu Agung.

Adapun dari beberapa kajian dan investor yang sudah menyampaikan minatnya, Koentjoro menuturkan ada 3 ruas aset terpilih yang diminati investor menggunakan skema asset recycling, yakni Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar, serta Terbanggi Besar-Pematang Panggang Kayu Agung.

"Itu dianggap sudah layak dan menarik bagi investor untuk dijadikan sebagai asset recycling," pungkasnya.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tantangan Pendanaan Infrastruktur Kian Nyata Bagi RI