Internasional

Gawat, Orang Terkaya Bumi Warning lagi Soal "Dunia Gelap"

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 October 2022 07:40
FILE - In this Sept. 19, 2019 file photo, Amazon CEO Jeff Bezos speaks during his news conference at the National Press Club in Washington. On Monday, Feb. 4, 2020, Bezos asked a California court to dismiss a defamation lawsuit filed against him by his girlfriend's brother, Michael Sanchez. In Sanchez's lawsuit filed last week, the Hollywood talent manager alleges that Bezos and his security consultant Gavin de Becker falsely told reporters that Sanchez provided nude photos of Bezos to The National Enquirer.  (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais, File)
Foto: Jeff Bezos. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Amazon, Jeff Bezos, memperingatkan tentang keadaan ekonomi saat ini. Ia menilai bahwa masa-masa sulit mungkin akan terjadi di masa depan.

Hal tersebut ditegaskannya dalam sebuah cuitan Rabu (19/10/2022). "Yep, the probabilities in this economy tell you to batten down the hatches (ya, probabilitas dalam ekonomi menyuruhmu untuk bersiap menghadapi masa sulit)," tegasnya.

Ia pun juga melampirkan klip Kepala Eksekutif Goldman Sachs David Solomon dalam ciutan itu, dengan menulis "Davis Solomon mengatakan ada peluang untuk resesi". Solomon sendiri memang mengatakan sudah waktunya bagi para pemimpin perusahaan dan investor untuk memahami risiko yang menumpuk dan mempersiapkannya.

"Saya pikir ini waktunya untuk menjadi lebih bijaksana, tentang potensi-potensi risko Anda. Saya pikir Anda harus melihat bahwa akan ada lebih banyak volatilitas di cakrawala," kata Solomon dalam potongan wawancara CNBC International itu.

"Sekarang, (maksudnya) tidak berarti pasti bahwa kita akan memiliki skenario ekonomi yang sangat sulit. Tetapi pada distribusi hasil, ada peluang bagus bahwa kita mengalami resesi di Amerika Serikat (AS)," tambahnya.



Bezos sendiri merupakan salah satu dari dua orang terkaya di dunia. Melansir Forbes, kekayaannya mencapai US$ 171 miliar di 2022.

Ia tergeser dari posisi satu oleh Bos Tesla, Jeff Bezos. Di mana Musk memiliki kekayaan US$ 219 miliar.

Sebelumnya, Musk juga mengomentari tentang kelamnya ekonomi, terutama AS. Hal tersebut terungkap kala rapat pemegang saham Tesla dilakukan.

Kala itu banyak yang bertanya soal bagaimana perusahaan berencana untuk membelanjakan uangnya di tahun-tahun mendatang. Termasuk tentang prospek ekonomi globalnya.

Musk bercanda bahwa "membuat ramalan makroekonomi adalah resep untuk bencana". Tetapi ia yakin bahwa AS khususnya "telah melewati puncak inflasi" dan kemungkinan akan melihat "resesi yang relatif ringan" selama sekitar 18 bulan.

Ia mendasarkan analisis ekonominya pada harga komoditas. Di mana Tesla membayar bahan dan barang yang dibutuhkan untuk membuat kendaraan listrik.

"Kami mendapatkan wawasan sedikit tentang ke mana harga barang akan bergerak seiring waktu. Karena ketika Anda membuat jutaan mobil, Anda harus membeli komoditas berbulan-bulan sebelumnya saat dibutuhkan," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Raisa, Jeff Bezos 'Ribut' ke Biden Gegara Harga BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular