Ngeri! Sri Mulyani Bilang Resesi Bisa Awet hingga 2024

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 19/10/2022 10:03 WIB
Foto: Infografis/Lebih Ngeri Dari Covid & Perang,, Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk/Aristya Rahadian


Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia dihadapi oleh ancaman krisis utang akibat kenaikan ketidakpastian yang memicu inflasi dan pengetatan suku bunga acuan di berbagai negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan risiko ini dipicu oleh kenaikan cost of fund dan default di banyak negara yang sudah dalam posisi exposure utangnya cukup besar.


Menurutnya hal ini menjadi alasan mengapa pertemuan G20 di Washington DC minggu lalu membahas mengenai global financial safety net.

"Seberapa banyak negara masuk krisis default yang kemudian muncul juga dalam kondisi ekonomi? Ini kondisi makin rumit. Jadi global economy semakin kompleks," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Puslit Badan Keahlian DPR, Rabu (19/10/2022).

Hal ini dikarenakan adanya risiko stagflasi dari inflasi yang tinggi dan resesi.

Sementara itu, fiskal di banyak negara sudah hampir habis karena dipakai dalam krisis keuangan 2008-2009 dan dipakai lagi untuk mengatasi pandemi.

"Ini adalah konteks yang sedang dan akan terus kita kelola hari ini dan 2023. Dan bahkan kemarin pembahasan persoalan kompleks ini akan berlanjut ke 2024," paparnya.

Alhasil, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi ke bawah. IMF memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% tahun depan, dibandingkan sebelumnya sebesar 2,9% pada Juli lalu.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Momen Debat Panas Sri Mulyani Vs DPR, Soal Efisiensi Anggaran