Kupas Tuntas Pembiayaan Sirkuler Sektor Jalan dan Jembatan

Advertorial, CNBC Indonesia
19 October 2022 00:00
adv pupr png

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan infrastruktur sebagai sarana konektivitas di sejumlah wilayah yang gencar dilakukan Pemerintah perlu didukung dengan opsi pembiayaan yang memadai melalui berbagai instrumen.

Inovasi pembiayaan infrastruktur yang berketahanan dan berkelanjutan didorong mengingat kemampuan APBN 2020-2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30% atau sekitar Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp 2.058 triliun. Penyediaan infrastruktur sektor jalan dan jembatan khususnya, juga terdapat tantangan gap pendanaan sebesar Rp243 triliun dari total kebutuhan sebesar Rp537 triliun.

Dalam upaya memenuhi pembiayaan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) c.q Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menilai perlu adanya peningkatan inovasi pembiayaan dalam bentuk pembiayaan sirkuler yang dapat dilakukan pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, salah satunya melalui skema estafet financing.

Misalnya pembangunan jalan tol dengan skema pengembalian investasi availability payment (AP) dapat dilakukan pelepasan aset konsesi, sehingga uang yang dihasilkan oleh badan usaha pemilik hak konsesi dapat dipakai untuk berinvestasi pada infrastruktur lain.

Lalu, bagaimana sebenarnya praktik pembiayaan estafet ini untuk bisa diaplikasikan dengan baik? Kemudian apa kelebihan skema pembiayaan ini?

Semua pertanyaan itu dan pertanyaan lainnya akan dibahas dalam Creative Infrastructure Financing (CreatIFF) 2022 dengan mengusung tema Inovasi Pembiayaan Infrastruktur PUPR yang Berketahanan dan Berkelanjutan yang akan diselenggarakan pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Kegiatan webinar ini akan dibagi ke dalam 2 sesi. Sesi 1 akan mengangkat bahasan Pemanfaatan Asset Recycling sebagai Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan melalui Skema Estafet Financing dengan beberapa narasumber baik dalam negeri maupun luar negeri.

Mereka adalah Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Reni Ahiantini, Direktur Operasi III PT Hutama karya (Persero) Koentjoro, CEO Road King Expressway International Holding Limited Patrick Fung, dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia Kris Ade Sudiyono

Sementara sesi 2 akan mengupas tuntas tentang Penerapan Asset Recycling Jalan Tol berdasarkan Praktik Global. Sesi ini juga akan menghadirkan beberapa narasumber baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Principal Advisor Infrastructure Advisory KPMG in Singapore David NG, Chief General Manager (Finance) National Highways Authority of India Bugatha Muralidhara Rao, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Reni Ahiantini.

Para narasumber akan membahas pengembangan konsep pembiayaan sirkular sektor jalan dan jembatan, hingga refleksi implementasi asset recycling dan penerapan skema estafet financing di Indonesia.

Jangan sampai ketinggalan acaranya pada Creative Infrastructure Financing (CreatIFF) 2022 'Inovasi Pembiayaan Infrastruktur PUPR yang Berketahanan dan Berkelanjutan' pada Kamis, 20 Oktober 2022 pukul 14.00 -16.00 WIB. Live di CNBC Indonesia dan CNBCIndonesia.com.


(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular