Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Strategi Hadapi Dunia Gelap

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Rabu, 19/10/2022 06:25 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda ketidakpastian ekonomi global semakin menghampiri Indonesia. Salah satunya adalah gejala penurunan tren surplus neraca perdagangan.

Setelah menikmati durian runtuh atau windfall profit dari kenaikan harga komoditas, kinerja neraca perdagangan kendur pada September 2022.


Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan yang mencapai US$4,99 miliar, turun dibandingkan bulan sebelumnya. Baik ekspor dan impor mengalami pelambatan secara bulanan.

Ekspor melambat akibat penurunan harga dan volume komoditas unggulan. Untuk mengatasi gejala pelambatan ini, pemerintah telah menyiapkan strategi khusus.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu mengatakan pemerintah bersama otoritas terkait akan mengantisipasi berbagai risiko global yang akan mempengaruhi neraca perdagangan dan perekonomian secara umum, di antaranya melambatnya aktivitas perdagangan internasional negara maju yang di antaranya terpengaruh inflasi sebagaimana tercermin dalam WEO Oktober 2022, serta mitra dagang utama seperti China.

"Selain itu, Indonesia akan terus melakukan diversifikasi produk maupun negara mitra dagang yang sekarang sudah mulai memperlihatkan hasil," kata Febrio dalam rilis BKF, dikutip Rabu (19/10/2022).

Di sisi lain, dia melihat ekspansi ekspor selain ke negara tujuan ekspor utama, misalnya Filipina, dan Malaysia sudah menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun berjalan.

Lebih lanjut, BKF juga menyoroti kumulatif surplus neraca perdagangan sejak Januari hingga September 2022 yang telah mencapai US$ 39,87 miliar.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan surplus neraca perdagangan pada puncak periode boom komoditas di tahun 2011 yang sebesar US$ 22,2 miliar.

"Capaian ini juga menandakan surplus yang telah terjadi selama 29 bulan berturut-turut," kata Febrio.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemenperin Catat Industri Mainan Domestik Surplus