
WNI di Prancis Ungkap Kondisi Krisis hingga Mogok Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi besar-besaran untuk mendesak kenaikan gaji di tengah inflasi tinggi dimulai di Prancis.
Serikat pekerja Prancis memulai pemogokan nasional pada Selasa, (18/10/2022). Pemogokan ini akan dilakukan dengan cakupan seluruh negeri, dengan pemogokan di Ibu Kota Paris akan dimulai pada pukul 12.00.
Aksi ini diprediksi akan mempengaruhi sektor publik seperti sekolah dan transportasi. Sebelumnya, serikat pekerja kilang minyak juga telah melakukan hal yang sama hingga membuat pasokan BBM berantakan.
Terkait hal tersebut warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Prancis buka suara menceritakan kondisi yang terjadi.
Rina, WNI yang kini tinggal di Kota Toulouse di selatan Prancis mengatakan warga sudah bersiap dengan adanya mogok massal tersebut.
"Di sini orang-orang sudah siap kalau bahan-bahan pokok bakal langka dalam beberapa hari ke depan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/10/2022).
Dia mengungkapkan rak-rak di supermarket mulai kosong jelang aksi demonstrasi tersebut. Menurutnya, ada kekhawatiran toko-toko ditutup dalam jangka waktu cukup lama seperti saat demo-demo besar sebelumnya atau saat pandemi Covid-19 mulai merebak di sana.
"Jadi mungkin ada trauma juga kalau kebutuhan pokok benar-benar sulit [didapatkan]," tuturnya.
Sementara itu, Operator kereta Eurostar mengatakan pihaknya membatalkan beberapa kereta api antara London dan Paris karena pemogokan tersebut. Operator kereta api umum Prancis SNCF mengatakan bahwa lalu lintas pada koneksi lokal turun 50% tetapi tidak ada gangguan besar pada jalur nasional.
Tak hanya itu, pekerjaan pemeliharaan penting untuk pasokan listrik Eropa juga diprediksi akan tertunda setelah pemogokan juga dilakukan di raksasa nuklir EDF.
Juru bicara Pemerintah Prancis Olivier Veran mengatakan lebih banyak permintaan staf dapat terjadi pada siang hari. Ini dikarenakan pengemudi terus mengantre di depan SPBU pada saat transportasi umum tidak bekerja.
"Akan ada permintaan sebanyak yang dianggap perlu ... Memblokir kilang, ketika kami telah mencapai kesepakatan tentang upah, ini bukan situasi yang normal," kata Veran dikutip Reuters.
Sementara itu, serikat pekerja kilang minyak CGT telah menyerukan pemogokan lanjutan ke minggu keempat di TotalEnergies. Meski perusahaan telah mencapai kesepakatan termasuk kenaikan 7% dan bonus, CGT menuntut kenaikan gaji 10%, dengan alasan inflasi dan keuntungan besar perusahaan.
Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron juga buka suara. Ia mengatakan krisis bahan bakar sudah terjadi dan menginginkan solusi secepat mungkin.
Sejatinya, inflasi di Prancis tidak setinggi negara-negara Eropa lainnya yang telah menyentuh dua digit. Pada September 2022 inflasi tahunan Prancis 'hanya' 5,6% setelah turun dari bulan sebelumnya sebesar 5,9% yoy.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WNI di Prancis soal Ancaman 'Kiamat' BBM: Kami Nyaris Lumpuh
