Diambil PTBA, Masa Pensiun PLTU Eks PLN Bakal Dipercepat

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 18/10/2022 14:52 WIB
Foto: PT Indonesia Power melalui Unit Pembangkitan (UP) Suralaya menegaskan jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini tidak menyumbang polusi untuk Jakarta. (CNBC Indonesia/Nia)

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury optimistis pengalihan aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari PT PLN (Persero) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dapat mempercepat proses pensiun dini pembangkit listrik berbasis batu bara tersebut.

Paling tidak, usia operasional pembangkit tersebut dapat diperpendek dari yang sebelumnya masa operasinya 24 tahun, bisa dipangkas menjadi 15 tahun.

Pahala menjelaskan, kerja sama antara kedua belah pihak berupa skema pengalihan (spin off) kepemilikan aset PLTU yang melibatkan blended financing. Adapun PLTU yang akan dialihkan yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat berkapasitas 3 x 350 Mega Watt (MW).


"Kita harapkan bisa memperpendek waktu untuk mengkorelasikan PLTU batu bara ini dari yang tadinya 24 tahun menjadi 15 tahun," ungkapnya saat ditemui di sela acara SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10/2022).

Meski begitu, ia belum dapat membeberkan mengenai besaran nilai akuisisi dari pembangkit tersebut. Pasalnya, diskusi mengenai nilai akuisisi hingga kini masih berlangsung.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyampaikan, pihaknya bersama PLN mempunyai komitmen yang sama untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong pensiun dini PLTU. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan membantu PLN menuju ke penggunaan energi bersih.

"Karena PLN dengan kita sama-sama akan menuju net zero emission. Kebenaran saja PTBA masih liquid, jadi ya kita ambil alih," ungkap Arsal.

Namun sayang, Arsal juga belum dapat membeberkan berapa besaran nilai akuisisi dari PLTU milik PLN tersebut. Pasalnya, hal itu masih dalam proses due diligence antara kedua belah pihak.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas