Fakta Baru Kanjuruhan: Gas Air Mata Picu Kematian Massal

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 October 2022 14:58
Police officers and soldiers stand amid tear gas smoke after clashes between fans during a soccer match at Kanjuruhan Stadium in Malang, East Java, Indonesia, Saturday, Oct. 1, 2022. Panic following police actions left over 100 dead, mostly trampled to death, police said Sunday. (AP Photo/Yudha Prabowo) Foto: AP/Yudha Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah merampungkan tugasnya dalam mencari fakta-fakta dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 132 orang.

Salah satu fakta yang ditemukan adalah penyebab kematian massal tersebut diakibatkan karena gas air mata. Seperti diketahui, dalam peristiwa tersebut polisi memang melempar gas air mata ke arah tribun penonton untuk meredam massa.

"Apapun hasil pemeriksaan BRIN tidak bisa mencoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan yang juga ketua TGIPF Mahfud MD di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022).



Mahfud menyebut sampai saat ini BRIN masih mengecek seberapa bahaya gas air mata yang menyebabkan sejumlah penonton cacat. Menurutnya, hal ini masih akan terus didalami.

Terlepas dari hal itu, Mahfud menegaskan bahwa kemunculan gas air mata menjadi penyebab utama situasi di stadion tidak kondusif. Saat gas itu ditembak ke arah tribun, penonton pun kalang kabut berusaha menyelamatkan diri.

"Kemudian yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," kata Mahfud.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Terungkap! Ini Alasan Polisi Pakai Gas Air Mata di Kanjuruhan


(cha/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading