Sebut Dunia Dalam Bahaya, Sri Mulyani: Itu Tak Berlebihan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan situasi dunia kini dalam bahaya. Hampir semua negara akan terkena dampaknya, dari ringan hingga berat.
"Situasi ekonomi global menjadi lebih dan lebih menantang. Entahlah ini berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam kondisi berbahaya," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun Youtube Bank Indonesia, Jumat (14/10/2022)
Konferensi pers dilaksanakan setelah menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat (AS) sejak kemarin.
Situasi bahaya ini tidak terlepas dari pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina sebagai biang kerok krisis pangan dan energi, menimbulkan lonjakan inflasi di mana-mana.
Situasi semakin rumit, tatkala negara maju mengubah arah kebijakan moneter. Seperti Amerika Serikat (AS) yang dengan agresif menaikkan suku bunga acuan dan menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan.
"Jelas ini merupakan risiko besar yang dialami negara yang sudah mengalami tekanan utang," jelasnya.
Dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh negara miskin, melainkan juga negara berpendapatan menengah hingga negara maju. Berdasarkan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), situasi akan berlanjut hingga 2023.
"Tantangan ekonomi global yang kompleks ini, membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tindakan kolektif dari G20," tegas Sri Mulyani.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Heran! Gelapnya Dunia Bawa Negara Ini ke Jurang Resesi
