Apa yang Ditakutkan Jokowi Kejadian: Badai Besar Itu Datang!

Chandra G. Asmara, CNBC Indonesia
12 October 2022 17:50
Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Apa yang dikhawatirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini akhirnya datang. Jokowi menyebut, badai besar akibat situasi ekonomi dan geopolitik yang terjadi di dunia kini telah datang, lebih cepat dari yang dibayangkan.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022. Rapat tersebut digelar secara tertutup oleh awak media.

"Artinya badai itu sudah datang," kata Jokowi seperti dikutip dalam video yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).

Jokowi menegaskan situasi perekonomian global dan geopolitik begitu sulit dan tidak dapat dikalkulasi. Semua negara, kata dia, berubah dan menjadi sulit diprediksi arahnya karena ketidakpastian yang semakin 'liar' dan tidak bisa dikendalikan.

Pernyataan Jokowi ini merujuk pada kondisi pasca pandemi. Saat perekonomian belum sepenuhnya pulih, dunia dihebohkan dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang akhirnya memicu terjadinya krisis di sejumlah negara, bahkan beberapa di antaranya menuju jurang resesi.

Jokowi kemudian menceritakan bagaimana ia mendapatkan laporan langsung dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang saat ini berada di Washington DC, Amerika Serikat. Sri Mulyani hadir dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank.

"Saya juga mendapatkan telepon dari DC, dari bu Menkeu, bahwa saat ini sudah ada 28 negara yang mengantre masuk menjadi pasiennya IMF," kata Jokowi.

Jokowi kemudian menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan antisipasi apabila situasi global makin buruk dan berdampak pada perekonomian nasional. Menurutnya, perlu ada mitigasi agar dampak dari ancaman global bisa diminimalisir ke depan.

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya. Yang paling buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," kata Jokowi.

Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi pun mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.

"Kehati-hatian kita dalam membuat setiap kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati" kata Jokowi.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: 16 Negara Sudah Jadi Pasien IMF, 36 Negara Lain Antre

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular