S.O.S! Sepertiga Ekonomi Dunia Resesi

haa, CNBC Indonesia
Rabu, 12/10/2022 08:30 WIB
Foto: Gedung kantor pusat Dana Moneter Internasional (IMF) (REUTERS/Yuri Gripas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi kegelapan di ekonomi dunia semakin menjadi-jadi. Bahkan, sepertiga ekonomi di dunia telah mengalami resesi atau pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Perang antara Rusia dan Ukraina yang diikuti krisis biaya hidup dan pengetatan moneter di berbagai penjuru dunia membuat Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023.


Ekonomi dunia diproyeksi hanya tumbuh 2,7% dari sebelumnya 2,9%.

"Ini merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali krisis keuangan global dan fase akut pandemi Covid-19," tulis IMF dalam paparan World Economic Outlook (WEO), dikutip Rabu (12/10/2022).

Inflasi global diperkirakan melonjak hingga 8,8% pada 2022 dan 6,5% pada 2023. Lonjakan inflasi menyebar ekonomi maju dengan variabel yang lebih besar di negara maju dan negara berkembang.

Alhasil, IMF melihat sekitar sepertiga ekonomi dunia menghadapi dua kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif.

"Perlambatan 2023 akan berbasis luas, dengan negara-negara yang menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi global siap untuk berkontraksi tahun ini atau tahun depan," papar Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, dalam konferensi pers WEO, dikutip Rabu (12/10/2022).

Gourinchas menambahkan bahwa tiga ekonomi terbesar, Amerika Serikat, China, dan kawasan Euro akan mengalami tekanan.

"Secara keseluruhan, guncangan tahun ini akan membuka kembali luka ekonomi yang baru sembuh sebagian pascapandemi. Singkatnya, yang terburuk belum datang dan, bagi banyak orang, 2023 akan terasa seperti resesi," ujarnya.

Dalam rilis WEO terbaru, IMF memperkirakan sejumlah negara akan mengalami pertumbuhan negatif.

Foto: IMF
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023

Jerman dan Italia akan menjadi dua negara yang tergelincir dalam resesi tahun depan. Hal ini disampaikan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam rilis terbarunya, Selasa (11/10/2022).

"Jerman dan Italia akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan, menjadi ekonomi maju pertama yang mengalami kontraksi setelah invasi Rusia ke Ukraina," tulis IMF.

Ekonomi Jerman akan menyusut 0,3%. Sementara Italia akan berkontraksi 0,2%. Namun, di sisi lain, Rusia juga akan masuk ke jurang resesi.

IMF memperkirakan ekonomi Rusia akan berkontraksi 2,3% pada 2023.

"Konflik telah menyebabkan krisis energi yang parah di Eropa yang secara tajam meningkatkan biaya hidup dan menghambat kegiatan ekonomi," kata IMF.

"Secara lebih luas, konflik juga telah mendorong harga pangan di pasar dunia... menyebabkan kesulitan serius bagi rumah tangga berpenghasilan rendah di seluruh dunia, dan terutama di negara-negara berpenghasilan rendah," papar IMF.

Selain negara-negara tersebut, Chile juga diproyeksi membukukan pertumbuhan minus pada tahun depan sebesar 1,0%.

Sementara itu, IMF mengecualikan Sri Lanka dalam WEO untuk periode 2023-2027 karena pertimbangan masih berlangsungnya diskusi negara tersebut dengan lembaga moneter internasional ini terkait dengan program restrukturisasi utang.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Antam Naik Tinggi - Daftar Negara Terancam Krisis