Mobil Listrik Versus Bensin Murah Mana? Ini Perhitungannya

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
11 October 2022 19:56
Dian Asmahani (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV) Foto: Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan mobil listrik diklaim lebih ramah lingkungan dan bisa mempercepat rencana pemerintah mewujudkan net zero emission pada 2060. Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga disebut lebih murah dibandingkan kendaraan konvensional berbasis minyak

Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menjelaskan penggunaan mobil listrik lebih hemat sebesar 15% dibanding mobil dengan bahan bakar minyak.

Untuk membuktikan hal itu, dia pun membuat perhitungan di mana mobil listrik dengan kapasitas baterai 26,7 kilowatt-hour (kWh) mampu menempuh jarak sepanjang 300 km.

"Untuk 1 kWh itu kalau seandainya dilihat dari harga PLN itu Rp 1.700 sampai Rp 2.000. Itu sekitar Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu (untuk 26,7 kWh) sampai 300 km," ungkap Dian dalam CNBC Indonesia Tech Conference 2022, Selasa (11/10/2022).

Sementara itu, kata dia, mobil dengan bahan bakar minyak hanya mampu menempuh belasan kilometer untuk 1 liter BBM.

"Itu bandingannya bisa kita cuma pakai mobil listrik bisa 15% dari harga BBM yang ada untuk jarak tempuh 300 km. Itu sebenarnya bisa dibandingkan sih," tegas Dian.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan produk mobil listrik Air EV dari Wuling diciptakan sebagai solusi untuk mobilitas di perkotaan yang cenderung padat.

"Air EV itu dari sisi bentuknya compact. Kalau kita lihat di perkotaan dengan jalanan padat, ini merupakan solusi dari bentuknya. Kemudian dari sisi kemudahan pengendaraan itu gampang banget dikendarai dengan desainnya," papar Dian.

Adapun untuk pengisian daya, Air EV Wuling bisa dilakukan di rumah melalui fitur home charging. Artinya, pengguna bisa mengisi daya baterai mobil listrik ini meski dengan listrik rumah.

Dian juga mengungkapkan bahwa Wuling berpotensi menggarap Air EV untuk tipe lainnya. Apalagi melihat antusiasme masyarakat Indonesia terhadap penggunaan mobil listrik yang luar biasa.

"Tidak menutup kemungkinan peluang itu terbuka karena kita PR masih banyak yang masih dikerjakan untuk mobil listrik. Kita lihat respons masyarakat Indonesia ke depannya seperti apa, kita harus lakukan riset itu," tutur Dian.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Yang Mau Cari Mobil-Motor Listrik Baru, Bisa Datang ke Sini!


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading