Internasional

Janji Zelensky atas Serangan 'Gila' Putin ke 8 Kota Ukraina

luc, CNBC Indonesia
11 October 2022 06:15
Personel layanan darurat berada di lokasi ledakan pada 10 Oktober 2022 di Kyiv, Ukraina. (Getty Images/Ed Ram)
Foto: Personel layanan darurat berada di lokasi ledakan pada 10 Oktober 2022 di Kyiv, Ukraina. (Getty Images/Ed Ram)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina berjanji untuk memperkuat angkatan bersenjatanya setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya sejak awal perang, memaksa ribuan orang melarikan diri ke tempat perlindungan bom dan mendorong Kyiv untuk menghentikan ekspor listrik ke Eropa.

Rudal menghantam kota-kota di seluruh Ukraina pada Senin pagi, menewaskan 12 orang dan melukai banyak lainnya, saat menghantam sejumlah fasilitas publik.

Ledakan dilaporkan terjadi di Kyiv, Lviv, Ternopil dan Zhytomyr di Ukraina barat, Dnipro dan Kremenchuk di tengah, Zaporizhzhia di selatan ,dan Kharkiv di timur.

Rentetan puluhan rudal jelajah yang ditembakkan dari udara, darat, dan laut adalah gelombang serangan udara paling luas yang menghantam dari garis depan, setidaknya sejak tembakan awal pada hari pertama perang, 24 Februari.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan jarak jauh besar-besaran setelah serangan di jembatan yang menghubungkan Rusia ke semenanjung Krimea pada akhir pekan lalu, dan mengancam lebih banyak serangan di masa depan jika Ukraina 'mengganggu' wilayah Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Senin dan menulis di Telegram setelahnya bahwa pertahanan udara adalah "prioritas nomor 1 dalam kerja sama pertahanan kami."

"Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat angkatan bersenjata kami," katanya dalam pidato Senin malam, dikutip Reuters, Selasa (11/10/2022).

"Kami akan membuat medan perang lebih menyakitkan bagi musuh."

Adapun, Zelensky menyebut serangan Rusia sengaja dilakukan untuk membunuh orang dan mematikan jaringan listrik Ukraina. Perdana menterinya melaporkan 11 target infrastruktur utama tercapai di delapan wilayah, membuat beberapa bagian negara itu tidak memiliki listrik, air, atau panas.

Ukraina pun terpaksa menghentikan ekspor listrik ke Uni Eropa, pada saat benua itu sudah menghadapi lonjakan harga listrik yang telah memicu inflasi, menghambat aktivitas industri, dan menyebabkan tagihan konsumen yang sangat tinggi.

Sementara itu, Biden mengatakan kepada Zelenskiy bahwa AS akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih. Pentagon mengatakan pada 27 September bahwa pihaknya akan mulai mengirimkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional selama dua bulan ke depan atau lebih.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Buka-bukaan Rencana Utama Pasukan Rusia di Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular