
Ini Manfaat Katoda Tembaga dari Smelter Freeport

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) telah membangun smelter kedua yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Gresik, Jawa Timur. Saat beroperasi nanti, smelter ini akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang akan menghasilkan sekitar 500 ribu ton katoda tembaga. Selain itu, dari smelter ini juga akan menghasilkan 35-50 ton emas dan 100 hingga 150 ton perak per tahun.
Dengan pembangunan smelter kedua tersebut, diharapkan produksi katoda bisa terus ditingkatkan dan bisa digunakan oleh industri hilir. Seperti diketahui, smelter pertama yang dibangun PTFI bisa memproduksi sekitar 300 ribu ton katoda tembaga, sementara smelter kedua nantinya memproduksi sekitar 500 ribu ton katoda tembaga.
"Diharapkan yang namanya katoda tembaga itu akan digunakan oleh industri yang lebih hilir, misalnya pabrik kabel dan lain sebagainya. Nah ini yang kemudian sedang digalakan bagaimana mereka juga bisa masuk ke Indonesia supaya katodanya tidak harus diekspor. Ya kalau tidak ada terpaksa katodanya diekspor," ungkap Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam Profit CNBC Indonesia, Kamis (6/10/2022).
Secara terpisah, dia juga berharap Kementerian Perindustrian dan kementerian lainnya dapat mendukung upaya hilirisasi dan pertumbuhan industri hilir.
"Sehingga apa yang kami lakukan dengan melakukan produksi katoda tembaga akan bisa langsung dimanfaatkan industri lainnya," tegas dia.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong sektor pertambangan untuk melakukan hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah. Dengan begitu Indonesia tidak lagi menjual barang tambang mentah.
Adapun sampai 2024 pemerintah menargetkan sebanyak 53 fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang atau smelter beroperasi. Beberapa smelter ini terdiri dari 4 smelter tembaga, 30 smelter nikel, 11 smelter bauksit, 4 smelter besi, 2 smelter mangan, dan 2 smelter timbal dan seng.
Lebih lanjut, dalam mendorong hilirisasi, PTFI dan Kementerian Investasi/ BKPM menggelar orasi ilmiah untuk memberikan pemahaman mengenai hilirisasi kepada mahasiswa di Indonesia. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa langkah ini dilakukan agar masyarakat, terutama mahasiswa memahami betul mengenai hilirisasi.
"Yang melatarbelakangi kami masuk ke kampus-kampus untuk memberikan orasi ilmiah, kita ingin menjelaskan kepada mahasiswa terhadap sesungguhnya apa yang terjadi dalam ekonomi, khususnya menyangkut hilirisasi karena pemerintah sekarang mendorong hilirisasi," papar dia.
Dengan langkah tersebut, kata Bahlil, dapat mencapai kesepahaman bersama untuk menjaga stabilitas investasi.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Genjot Hilirisasi, Ini Kontribusi Freeport