Keji! Ini Sederet Fakta Baru Pembantaian Massal di Thailand

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Sabtu, 08/10/2022 09:40 WIB
Foto: AP/Sakchai Lalit

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah fakta baru mulai terkuak dalam penembakan dan pembunuhan massal di sebuah tempat penitipan anak di Thailand. Aparat berwenang menemukan bahwa kejadian itu terjadi saat anak-anak sedang tertidur.

Penembakan, yang dilakukan oleh mantan polisi bernama Panya Khamrab itu, diketahui terjadi setelah sang pelaku tiba-tiba masuk dan tak dapat ditahan oleh petugas yang saat itu sedang bekerja. Selain ditembak, para korban juga terbunuh akibat penusukan pelaku.


"Mantan sersan polisi menembak di pintu kamar tempat anak-anak tidur dan membunuh 22 dari mereka, sebagian besar dengan pisau," tulis media Reuters, Jumat (7/10/2022).

Penembakan yang sadis ini pun meninggalkan duka bagi orang tua korban. Pada Jumat, mereka berkumpul di lokasi penitipan anak itu sambil meletakkan sekuntum mawar putih. Beberapa juga berdoa seraya menangis sambil memeluk selimut dan botol minum favorit putranya yang telah meninggal.

Salah satu keluarga korban yang sangat berduka adalah Naliwan Duangkot. Ia kehilangan keponakannya Kamram yang berusia dua tahun.

"Sebelum dia meninggal, dia ingin makan pizza. Kami sangat sedih karena kami tidak membelikan pizza untuknya sebelumnya," kata Naliwan kepada AFP.

"Dia sangat manis, sangat baik, dia selalu berbagi hal dengan anak-anak, dengan semua orang."

"Tadi malam ia bertanya apakah bisa tidur dengan orang tuanya dan adik perempuannya. Kami tak dapat menerima bahwa akan menjadi malam terakhirnya bersama orang tua dan adik perempuannya," paparnya dengan kesedihan mendalam.

Duangkot mengungkapkan mereka mengetahui penembakan dari tetangga ibu Kamram, Panita Prawanna. Setelah mengetahui insiden itu, mereka bergegas ke tempat kejadian untuk mendengar kabar bahwa Kamram telah tiada.

Duka yang sama juga dirasakan oleh Buarai Tanontong. Ia kehilangan dua cucu laki-lakinya yang berusia tiga tahu.

"Saya sangat terkejut dan ketakutan. Saya tidak bisa tidur, saya tidak berpikir bahwa itu akan menjadi dua cucu saya," katanya sambil mencengkeram bahu putrinya yang putus asa di luar kamar bayi.

Pelaku sendiri sempat membunuh istri dan anaknya sebelum akhirnya melakukan bunuh diri. Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand mengatakan sejauh ini sedikitnya 38 orang tewas. Jumlah itu termasuk setidaknya 22 anak-anak.

"Perdana menteri telah menyatakan belasungkawa atas insiden penembakan itu," bunyi pernyataan resmi itu dikutip CNN.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hampir Diperdagangkan di Kamboja, Begini Cerita Remaja Thailand