Internasional

Penembakan Massal Thailand: Anak-Anak Dibantai Saat Tidur

luc, CNBC Indonesia
07 October 2022 12:37
A day care center sits empty a day after it was attacked by a lone assailant in the town of Nongbua Lamphu, north eastern Thailand, early Friday, Oct. 7 , 2022. A former policeman facing a drug charge burst into a day care center in northeastern Thailand on Thursday, killing dozens of preschoolers and teachers before shooting more people as he fled in the deadliest rampage in the nation's history. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Foto: AP/Sakchai Lalit

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kesaksian terus bermunculan pascapenembakan massal di tempat penitipan anak Thailand yang menewaskan sedikitnya 37 orang, termasuk 24 anak-anak.

Para saksi menceritakan kengerian yang dialami, termasuk tindakan sadis pelaku yang membantai anak-anak, yang di antaranya berusia 2-3 tahun.

Otoritas setempat pun mengungkapkan sebagian anak dibunuh ketika sedang tertidur dengan menggunakan senjata api maupun ditikam dengan senjata tajam.

Seorang guru mengatakan kepada Thai TBS bahwa penyerang keluar dari mobil dan segera menembak seorang pria yang sedang makan siang di luar, kemudian melepaskan lebih banyak tembakan. Ketika penyerang berhenti untuk memuat ulang, guru memiliki kesempatan untuk berlari ke dalam.

"Saya lari ke belakang, anak-anak sudah tidur," kata wanita muda yang tidak mau disebutkan namanya itu, menahan kata-katanya. "Anak-anak itu berusia dua atau tiga tahun," katanya, dikutip The Guardian, Jumat (7/10/2022).

Paramedis pun turut menggambarkan adegan mengerikan tersebut.

"Ini adalah pemandangan yang tidak ingin dilihat siapa pun. Dari langkah pertama ketika saya masuk, rasanya mengerikan," tutur Piyalak Kingkaew, seorang pekerja darurat yang memimpin tim responden pertama, kepada Reuters.

"Kami pernah mengalaminya sebelumnya, tetapi insiden ini paling mengerikan karena mereka masih anak-anak."

Adapun, penyerang, mantan perwira polisi, melepaskan tembakan dan menikam anak-anak ketika mereka tidur sekitar tengah hari.

Saat dia meninggalkan kamar bayi, penyerang mengemudikan mobilnya ke arah dan menembak orang-orang yang ada di sekitarnya, lalu kembali ke rumah, di mana dia menembak dirinya sendiri, istri, dan anaknya.

Polisi mengidentifikasi penyerang sebagai Panya Khamrab, mantan letnan kolonel polisi berusia 34 tahun yang telah dipecat dari kepolisian sejak Januari karena kepemilikan metamfetamin, dan secara resmi dipecat pada Juni.

Para pejabat mengatakan hasil otopsi akan menentukan apakah dia menggunakan obat-obatan sebelum serangan. "Pada dasarnya, kami percaya itu karena obat-obatan dan stres [kehadirannya di pengadilan]", kata Kapolsek Damrongsak Kittiprapat.

"Saya tidak tahu (mengapa dia melakukan ini), tetapi dia berada di bawah banyak tekanan," kata ibu Panya kepada Nation TV, mengutip utang mantan polisi itu dan penggunaan narkoba.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penembakan Massal Guncang Thailand: 34 Tewas, 22 Anak-Anak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular