Peringatan Biden Soal Nuklir Tak Main-main: Picu Armageddon!
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengingatkan bahaya di balik ancaman nuklir Rusia. Hal ini diutarakan tatkala Presiden Rusia Vladimir Putin telah memproduksi ancaman itu.
Dalam pernyataannya, Biden menyebut bahwa AS telah mendapatkan ancaman nuklir kembali setelah krisis di Teluk Babi, Kuba. Ia juga tak dapat menyangka Putin dapat melontarkan ancaman ini.
"Pertama kali sejak krisis rudal Kuba, kami memiliki ancaman langsung penggunaan (dari) senjata nuklir jika pada kenyataannya segala sesuatunya terus berlanjut di jalur yang mereka (Rusia) tuju," seperti dikutip Sabtu (8/10/2022).
"Saya tidak berpikir ada yang namanya kemampuan untuk dengan mudah [menggunakan] senjata nuklir taktis dan tidak berakhir dengan Armageddon."
Hal ini merupakan pernyataan blak-blakan pertama Biden terkait potensi perang nuklir. Sebelumnya, Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Pentagon telah berbicara dalam istilah yang jauh lebih terukur dengan mengatakan belum melihat manuver peluncuran nuklir dari Kremlin.
"Saya mencoba mencari tahu apa yang dimaksud dengan Putin?" Biden berkata selama acara tersebut. "Di mana dia menemukan jalan keluar? Di mana dia menemukan dirinya dalam posisi bahwa dia tidak hanya kehilangan muka tetapi kehilangan kekuatan yang signifikan di Rusia?"
Beberapa pakar mengatakan bahwa potensi penggunaan nuklir tetap ada dari Moskow. Para ahli menyebut AS harus bersiap diri karena serangan Rusia ke Ukraina yang berjalan kurang maksimal.
"Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, pada tahap ini, kami tidak memiliki informasi apa pun yang menyebabkan kami mengubah postur pencegahan strategis kami, dan kami tidak menilai bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan untuk menggunakan senjata nuklir saat ini," papar salah satu pejabat Pentagon, Jenderal Pat Ryder.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Putin mengatakan Rusia akan menggunakan 'semua cara yang tersedia' untuk mempertahankan wilayah yang dicaploknya dari Ukraina. Ia bahkan menyebut Washington telah melakukannya sebelumnya dengan kejadian bom atom di Hiroshima.
"Dia tidak bercanda ketika dia berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia karena militernya, bisa dibilang, secara signifikan berkinerja buruk," terang Biden pada kesempatan yang terpisah.
(cha/cha)