
Usai Dilanda Bencana, Negara Krisis Ini Ketiban Musibah Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakistan kembali mengalami deretan permasalahan baru. Setelah bencana banjir dan krisis ekonomi, kali ini Negeri Ali Jinnah itu dilanda beberapa penyakit pasca banjir.
Empat bulan setelah dimulainya rekor hujan monsun terkait dengan perubahan iklim, genangan air di negara itu telah menggumpal menjadi hama yang membiakkan malaria, kolera, dan demam berdarah.
"Nyamuk banyak menggigit dan kami jatuh sakit," kata salah seorang warga provinsi Sindh bernama Hussain kepada AFP, Jumat (7/10/2022).
Sindh sendiri merupakan yang paling parah terkena bencana banjir. Di provinsi itu, ada 8 juta pengungsi dan juga 2 juta rumah rusak yang diterjang aliran air.
"20 juta orang masih membutuhkan dengan masa depan yang sepenuhnya genting. Delapan juta di antaranya membutuhkan layanan medis mendesak," kata Menteri perubahan iklim Sherry Rehman.
Kejadian ini sendiri terjadi pada saat Pakistan mengalami krisis ekonomi. Ini kemudian mempersulit bantuan bagi para pengungsi.
Penyakit ini juga timbul lantaran kebersihan yang masih menjadi kendala di wilayah yang sebelumnya terkena banjir. Ini utamanya dirasakan warga yang menginap di tempat pengungsian.
"Dari sore sampai subuh, sepanjang malam, nyamuknya banyak sekali. Saat malam menjelang, kami mulai khawatir. Hidup di kamp sangat menyedihkan," kata salah satu pengungsi lainnya, Bashiran Mastoi.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor Banjir Pakistan, Korban Jiwa Nyaris 1500 Orang