Internasional

Rusia Tak Alami Krisis Meski Diserang Sanksi Eropa, Kok Bisa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 October 2022 08:10
Bendera Rusia (File Photo Reuters)
Foto: Bendera Rusia (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan ke-8. Namun sanksi demi sanksi yang dikeluarkan Barat tak terlalu efektif, sehingga negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu tak kunjung mengalami krisis seperti negara-negara lain.

Tak seperti negara-negara di Eropa, Rusia tidak bergantung pada negara lain untuk memenuhi energi gasnya sendiri. Sebaliknya, Kremlin memproduksi energinya sendiri dan menjadi pengekspor utama bagi banyak negara di blok Biru tersebut.

Akibatnya, 'suara' Eropa terkait sanksi Rusia terbelah. Hungaria menjadi salah satu negara yang menyatakan tidak dapat mendukung rencana sanksi putaran kedelapan Uni Eropa (UE) terhadap Rusia atas serangannya ke Ukraina, apalagi jika sanksi itu terkait energi.

Hal ini disampaikan kepala staf Perdana Menteri Viktor Orban pada akhir September lalu. Orban sendiri telah menjadi kritikus vokal dan mengatakan bahwa sanksi UE telah menjadi bumerang, di mana sanksi menaikkan harga energi dan memberikan pukulan bagi ekonomi Eropa sendiri.

"Hungaria telah melakukan banyak hal untuk mempertahankan persatuan Eropa tetapi jika ada sanksi energi dalam paket tersebut, maka kami tidak dapat dan tidak akan mendukungnya," kata kepala staf, Gergely Gulyas dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2022).

"Kami sedang menunggu daftar sanksi final yang lengkap dan kemudian kami dapat merundingkannya. Hungaria tidak dapat mendukung sanksi energi."

Pemerintah Hungaria juga sedang dalam pembicaraan dengan Komisi Eropa untuk mengamankan miliaran euro dalam dana UE yang diblokir karena masalah aturan hukum. Gulyas mengatakan dia mengharapkan kesepakatan akan ditandatangani karena Budapest siap memenuhi semua komitmennya kepada komisinya.

Seperti yang diketahui, eksekutif UE tengah mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk pembatasan perdagangan yang lebih ketat, lebih banyak daftar hitam individu, dan batasan harga minyak untuk negara ketiga.

Namun, sanksi yang diusulkan tidak termasuk langkah-langkah yang lebih keras, termasuk larangan mengimpor berlian Rusia, yang diupayakan oleh Polandia dan tiga negara Baltik lainnya.

Untuk mencapai hal tersebut, negara-negara Uni Eropa membutuhkan suara bulat untuk menjatuhkan sanksi. Sayangnya tak semua negara setuju.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Uni Eropa Siap Jatuhkan 'Bom' Baru untuk Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular