Ternyata Banyak Sektor di Jawa Barat yang Dilirik Investor

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
05 October 2022 19:07
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto di acara KTT Investasi Jawa Barat 2022. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto di acara KTT Investasi Jawa Barat 2022. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Herawanto mengungkapkan ada banyak sektor yang dilirik Investor di wilayah Jawa Barat, selain investasi hijau dan ketahanan pangan, salah satunya investasi di bidang kelautan dan perikanan

"Selain investasi hijau dan ketahanan pangan, investasi di bidang kelautan dan perikanan juga jadi unggulan Jabar," jelas Herawanto dalam Pembukaan West Java Invesment Summit, Rabu (6/10/2022).

Bahkan menurut Herawanto ke depan diproyeksikan makin banyak proyek yang menarik untuk diinvestasikan oleh investor baik dalam maupun luar negeri. Apalagi akan banyak proyek yang bisa diintegrasikan dengan informasi dan teknologi seperti rumah kaca pintar dan proyek unggas terintegrasi.

Di bidang energi terbarukan, Herawanto juga menyebutkan akan banyak pembangkit listrik tenaga hydro.

Seperti diketahui, sepanjang 2021 berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) jumlah investasi yang masuk ke Jawa Barat pada 2021 mencapai Rp 136,1 triliun, setara 15,1% dari total realisasi investasi nasional. Meski begitu, Herawanto menyebutkan bukan berarti investasi di Jabar tanpa kendala.

"Kami juga menghadapi beberapa tantangan yang disebabkan oleh ketidakpastian global, penurunan volume perdagangan global, dan gangguan pada jalur distribusi global, dan juga inflasi," ungkap Herawanto.

Untungnya, di tengah ketidakpastian global, hingga hari ini menurut Herawanto, Jabar menjadi daerah tujuan nomor satu untuk investasi.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa provinsi ini memiliki peluang ekonomi baru yang berbeda dengan masa sebelum pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan ada 7 peluang ekonomi baru yang dimiliki Jawa Barat. Pertama, Jawa Barat memiliki visi untuk menjadi tujuan investasi di kawasan ASEAN. Saat ini, ada 13 kota baru yang sedang dirancang, ditawarkan, dan direncanakan untuk menjadi masa depan Jawa Barat.

"Investasinya sedang on going. Jadi sudah berjalan kota-kota baru itu," ujarnya.

Kedua, ketahanan pangan (Food Security) yang sudah banyak ditawarkan. Ketiga, Infrastruktur Kesehatan (Healthcare Infrastructure). Kang Emil menuturkan, setelah Covid-19, Jawa Barat ternyata wilayah ini membutuhkan setidaknya 30 rumah sakit, 5000 puskesmas/klinik.

Selain itu, diperlukan pula puskesmas keliling dan telemedicine untuk melayani 5 juta orang Jawa Barat.

Keempat, peluang di industri manufaktur (Industry 4.0) yang padat modal. Kang Emil mencontohkan peluang ini lewat pabrik kendaraan listrik Hyundai di Karawang yang sudah menggunakan banyak robot untuk melakukan kegiatan pabrik.

"Ukurannya seperti robot Transformers melakukan manufaktur membangun mobil. Waktunya telah tiba untuk kita untuk mencapai industri 4.0," jelasnya.

Kelima, digital Jawa Barat (Digital West Java). Menurutnya peluang ini sangat penting karena saat ini sudah hampir lima ribu pedesaan-desa dilengkapi dengan akses internet, akses e-Commerce, hingga akses internet of things (IoT).

"Kita memberi makan ikan menggunakan ponsel sekarang, kita memberi makan ayam juga sama," tambahnya.

Keenam, ekonomi hijau (Green Economy). Ridwan menuturkan peluang ini harus dimulai sekarang, apalagi pada 2060 Indonesia harus sudah bisa mencapai dan berkontribusi pada net zero emission.

Terakhir, pariwisata daerah (Regional Tourism). Menurutnya, setiap akhir pekan ada banyak pengunjung yang mengunjungi Jawa Barat untuk berlibur.

"Ada 14 juta per tahun orang datang ke Jawa Barat menghabiskan uang hanya untuk bahagia. Jadi ini kesempatan bagus," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Identik Dengan Pabrik, Sektor Ini Ternyata Potensial di Jabar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular