Identik Dengan Pabrik, Sektor Ini Ternyata Potensial di Jabar
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memacu investasi untuk berbagai sektor potensial, salah satunya melalui West Java Investment Summit 2022 (WJIS). Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan perekonomian provinsi ini potensial dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 4,7%-5,5% tahun ini.
Proyeksi tersebut, menurut dia, bisa tercapai dengan adanya investasi baru yang masuk, sehingga memberikan nilai tambah pada perekonomian dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Herawanto menyebutkan ada dua sektor yang potensial di Jabar, yakni pengembangan energi terbarukan dan pangan. Selama ini, Jawa Barat lebih dikenal dengan investasi di sektor manufaktur dan transportasi. Pangan dan energi terbarukan menjadi sektor yang potensial seiring dengan adanya ancaman perubahan iklim dan hingga isu geopolitik.
"Sektor-sektor ini menjadi potensial karena adanya perubahan iklim dan disrupsi rantai pasok pangan karena isu geopolitik. Sebagai provinsi yang bisa menghasilkan bahan pangan, Jabar bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor," kata Herawanto dalam WJIS 2022, Rabu (5/10/2022).
Pada WJIS, akan ditawarkan sejumlah proyek investasi dengan total nilai mencapai Rp59,73 triliun. Terdiri atas 10 proyek food security, 17 proyek energi baru terbarukan, dan 5 proyek pemerintah. Dia menyebutkan beberapa proyek yang potensial dilirik investor yakni infrastruktur pendukung pertanian, seperti kanal irigasi, gudang penyimpanan, hingga jalur distribusi.
"Proyek-proyek pendukung yang diperlukan semakin banyak di masa mendatang, misalnya proyek prospektif yang berkaitan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi komoditas pangan. Dengan menerapkan teknologi pendukung terkait, mulai dari yang sederhana terutama mekanistik, hingga yang maju dengan penggunaan Internet of Things atau IoT, dan juga kecerdasan buatan," jelasnya.
(rah/rah)