Jadi Balon Presiden, Begini Kinerja Anies Pimpin Jakarta!

Redaksi, CNBC Indonesia
03 October 2022 18:15
Hore! Terima kasih Pak Anies , Rumah DI Bawah  Rp2 Miliar Bebas PBB
Foto: Infografis/Hore! Terima kasih Pak Anies , Rumah DI Bawah Rp2 Miliar Bebas PBB/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Anies Rasyid Baswedan resmi dicalonkan Partai Nasional Demokrat sebagai bakal calon presiden dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Anies yang meninggalkan pemerintahan Jakarta pada September lalu mencatatkan sejumlah catatan positif maupun negatif di bidang ekonomi selama memimpin ibu kota.

Anies memimpin Jakarta selama kurun waktu Oktober 2017 hingga September 2022. Pada periode sebelum pandemi, Anies mampu membawa ekonomi ibu kota tumbuh jauh di atas ekonomi nasional.

Pada 2017, ekonomi Jakarta tumbuh 6,2% sementara ekonomi nasional hanya tercatat 5,07%.

Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta yang mengandalkan sektor perdagangan dan jasa tumbuh 6,11% pada 2018, di atas pertumbuhan PDB nasional yang tercatat 5,17%.


Ekonomi Jakarta terkontraksi sebesar 2,36% pada 2020 sebagai dampak penyebaran Covid-19 dan pembatasan mobilitas warga. Jakarta yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 gelombang I, ekonominya hancur lebur. Kontraksi besar pada 2020 juga jaug lebih besar dibandingkan ekonomi nasional yang tercatat 2,07%.

Ekonomi Jakarta tumbuh 3,56% pada 2021 sejalan dengan perbaikan penanganan Covid-19 dan pelonggaran mobilitas. Namun, ekonomi Jakarta tumbuh di bawah PDB nasional yang tercatat 3,69%.

Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik, tingkat kemiskinan Jakarta masih tinggi hingga Maret 2022. Pada Maret 2018, kemiskinan di Jakarta hanya tercatat 3,57%. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata nasional yang tercatat 9,82%.

Angka kemiskinan sempat turun ke 3,42% pada periode September 2019 atau sebelum pandemi. Tingkat kemiskinan di Jakarta melaju kencang saat pandemi menjadi 4,72% per Maret 2021 dan sedikit melandai ke 4,69% per Maret 2022.

Penurunan kemiskinan di Jakarta lebih lambat dibandingkan rata-rata nasional yang tercatat 10,14% pada Maret 2021 menjadi 9,54% pada Maret 2022.

Angka pengangguran Jakarta juga sempat melonjak tajam pada periode pandemi. Jakarta hanya mencatatkan angka pengangguran sebesar 5,34% pada Februari 2018 menjadi 10,95% pada Agustus 2020.
Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat adalah kantong-kantong pengangguran terbesar di wilayah DKI Jakarta.


Inflasi Jakarta pada masa pemerintahan Anies mengalami penurunan yang cukup signifikan. Inflasi tercatat 3,72% pada 2017, 3,27% pada 2018, 3,23% pada 2019, 1,59% pada 2020 dan 1,53% pada 2021.
Namun, perlu dicatat jika inflasi pada 2020 dan 2021 turun karena dampak penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19.

Inflasi Jakarta pada periode pra-pandemi juga masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di kisaran 3,61-2,72% pada periode 2017-2019.

Di bidang investasi, Anies mampu mengalahkan Jawa Timur sebagai daerah yang paling dilirik investor lokal pada 2017-2019. Namun, Jakarta merosot ke posisi tiga pada 2020 dan dua pada 2021 sebagai tujuan utama penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Untuk penanaman modal asing (PMA), Jakarta masih kalah dari Jawa Barat dan hanya duduk di peringkat dua pada periode 2016-2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Izinkan Orang Kaya DKI Bangun 4 Lantai, Ini Kendalanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular