Internasional

Dunia Makin Ngeri! WHO Umumkan Ancaman Baru Selain Covid-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 September 2022 20:50
WHO (Reuters)
Foto: WHO (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus kolera telah melonjak tahun ini, terutama di wilayah dengan tingkat kemiskinan dan konflik yang tinggi. Sejauh ini, wabah dilaporkan di 26 negara dan tingkat kematian meningkat tajam.

Pada tahun tertentu, kurang dari 20 negara melaporkan wabah penyakit yang disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan diare akut ini.

"Setelah bertahun-tahun menurun jumlahnya, kami melihat peningkatan yang sangat mengkhawatirkan dari wabah kolera di seluruh dunia selama setahun terakhir," kata Philippe Barboza, Ketua Tim WHO untuk Kolera, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (30/9/2022), melansir Reuters.

Barboza mengatakan tingkat kematian rata-rata akibat kolera sepanjang tahun mencapai hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan rata-rata lima tahun dan saat ini sekitar 3% di Afrika.

Sementara sebagian besar dari mereka yang terkena akan memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun kolera dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.

Wabah kolera di Suriah telah menewaskan sedikitnya 33 orang. Ini menimbulkan bahaya di garis depan perang selama 11 tahun di negara itu dan menimbulkan ketakutan di kamp-kamp para pengungsi yang penuh sesak.

Dia mengatakan hanya beberapa juta dosis vaksin yang tersedia untuk digunakan sebelum akhir tahun ini akibat kekurangan produsen. Namun WHO mengatakan menyimpan persediaan darurat vaksin kolera.

"Jadi sangat jelas bahwa kita tidak memiliki cukup vaksin untuk menanggapi wabah akut dan bahkan lebih sedikit untuk dapat menerapkan kampanye vaksinasi pencegahan yang bisa menjadi cara untuk mengurangi risiko bagi banyak negara," katanya.

Ia juga menambahkan tidak ada perkiraan keseluruhan jumlah kasus kolera di seluruh dunia karena perbedaan dalam sistem pengawasan negara.

Barboza juga menyatakan keprihatinan tentang wabah di Tanduk Afrika dan beberapa bagian Asia, termasuk Pakistan, di mana beberapa wilayah merupakan daerah rawan banjir.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! China Balas Kritik WHO soal Data Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular