Internasional

Intelijen Rusia Klaim Punya Bukti Sabotase Pipa Nord Stream

luc, CNBC Indonesia
30 September 2022 21:15
Foto satelit dari Planet Labs PBC menunjukkan kebocoran gas di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark, Senin (26/7/2022). Pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang berada di perairan Denmark mengalami kebocoran dengan gelembung menyebar dari diameter 200 hingga 1.000 meter. Terdeteksi ledakan sebelum jalur pipa yang menghubungkan Rusia dengan negara-negara Eropa itu bocor. (Planet Labs PBC via AP)
Foto: Foto satelit dari Planet Labs PBC menunjukkan kebocoran gas di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark, Senin (26/7/2022). Pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang berada di perairan Denmark mengalami kebocoran dengan gelembung menyebar dari diameter 200 hingga 1.000 meter. Terdeteksi ledakan sebelum jalur pipa yang menghubungkan Rusia dengan negara-negara Eropa itu bocor. (Planet Labs PBC via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Moskow memiliki bukti yang mengindikasikan Barat memiliki peran dalam pecahnya pipa bawah laut Nord Stream.

"Kami memiliki materi yang mengarah ke jejak Barat dalam organisasi dan pelaksanaan aksi teroris ini," kata Sergei Naryshkin, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia dikutip kantor berita Interfax, Jumat (30/9/2022).

Pernyataan Naryshkin adalah tuduhan paling langsung terhadap Barat dari seorang pejabat senior Rusia. Sayangnya, dia tidak mengatakan bukti apa yang dimiliki Rusia.

Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis mengatakan sabotase yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap jaringan pipa gas Nord Stream adalah tindakan terorisme internasional.

Di sisi lain, Uni Eropa sedang menyelidiki penyebab kebocoran pada jaringan pipa Nord Stream 1 dan 2 yang dipimpin oleh Gazprom dan mengatakan mereka mencurigai adanya sabotase di balik kerusakan di lepas pantai Denmark dan Swedia.

Menteri Energi Swedia mengatakan pada hari Jumat bahwa sangat mungkin bahwa serangan terhadap jaringan pipa dilakukan dengan sengaja oleh aktor negara.

Sejak pecah pertama kali terdeteksi awal pekan ini, para pejabat di Moskow telah mengisyaratkan bahwa Barat, yang dipimpin oleh AS, bisa berada di balik serangan itu.

Pada hari Kamis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Washington berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari jaringan pipa yang terganggu.

Adapun, baik Nord Stream 1 atau 2 tidak beroperasi ketika retakan ditemukan pada hari Senin, tetapi keduanya mengandung gas. Nord Stream AG, operator pipa Nord Stream 1 mengatakan pihaknya memperkirakan kebocoran gas akan berhenti pada hari Senin mendatang, tetapi belum dapat mengakses area tersebut untuk menilai kerusakan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Pipa Nord Stream di Laut Baltik Bocor, Sabotase?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular