Ternyata, Ini Alasan MRT & Kereta Cepat JKT-BDG Pakai Impor

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 September 2022 18:17
Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan bongkar muat Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (2/8/2022).  (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan bongkar muat Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (2/8/2022). (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) Budi Noviantoro menjelaskan alasan dua proyek kereta besar, yakni Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak memakai kereta buatan Indonesia, melainkan impor. Padahal produksi kereta di Indonesia sudah mumpuni.

"Kenapa MRT nggak di kita? Kan itu kan dikunci dalam loan. Kalau bapak mau kasih loan ya nggak ada itu (kereta) dari Jepang atau China," kata Budi dalam sambutannya acara Pembiayaan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk kepada PT INKA, Jumat (30/9/2022).

Budi menjelaskan dalam perjanjian pembiayaan yang dilakukan oleh pihak Jepang maka fasilitas transportasi dan teknologi juga harus diadaptasi.

"Jadi perjanjian MRT itu dikunci semua dari Jepang, kereta cepat dari China ya dikunci juga harus dari China. INKA nggak punya pendanaan bisnis itu saat itu," kata Budi.

Melihat kemampuan INKA memang cukup mumpuni. Saat ini INKA bersama BPPT memang tengah mempersiapkan untuk membuat kereta cepat yang mampu melaju di atas 200 kilometer per jam.

Budi menjelaskan kereta ini nantinya akan diterapkan di jaringan kereta yang berada di Sulawesi.

"Kita sudah membuat prototype risetnya sama BPPT dulu kita coba. Insyaallah tahun depan untuk di ruas kereta Makassar-Parepare," katanya.

Produsen kereta yang memiliki pabrik di Madiun ini juga membangun kereta ringan untuk LRT dengan kecepatan maksimal mencapai 90 kilometer per jam, yang nantinya dapat dioperasikan otomatis tanpa masinis.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerja Sama Dengan Swiss INKA Juga Bakal Produksi Bus Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular