Kerja Sama Dengan Swiss INKA Juga Bakal Produksi Bus Listrik

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 May 2022 10:15
Bus listrik terparkir di Depo Transportasi Jakarta (Transjakarta), Cawang, Jakarta, Selasa (23/3/2021). PT Transportasi Jakarta menyampaikan pihaknya berencana mengoperasikan 30 unit bus listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bus listrik terparkir di Depo Transportasi Jakarta (Transjakarta), Cawang, Jakarta, Selasa (23/3/2021). PT Transportasi Jakarta menyampaikan pihaknya berencana mengoperasikan 30 unit bus listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta pabrik PT Industri Kereta Api (Persero) dan perusahaan asal Swiss Stadler Rail AG di Banyuwangi, Jawa Timur segera melakukan realisasi produksi. Supaya produksi bus listrik lokal bisa berjalan.

"Kemarin kita sampaikan ke pak Budi Noviantoro (Dirut INKA) kalau pabrik Banyuwangi ini nanti berkembang juga. Produksi bus listrik mulai besar demand-nya. Produksi bus listrik bisa di Banyuwangi karena dekat dengan logistik, dekat dengan pelabuhan," kata Tiko dalam acara MoU PT Inka dengan PT Kereta Commuter Indonesia, Senin (9/5/2022).

Kerja sama patungan (joint venture) ini sebelumnya sudah dimulai dari 2020 silam, dengan membentuk PT Stadler Inka Indonesia. Dari kerja sama ini perusahaan penanaman modal asing ini akan mengoperasikan kereta berpenggerak di Banyuwangi dengan nilai investasi Rp 600 miliar.

Pabrik dibangun pada area seluas 84 hektar di kota Banyuwangi yang juga berdekatan dengan pelabuhan laut sejauh 3 kilometer dari lokasi pabrik. Adapun target pengoperasian pabrik ini pada awal 2022 ini.

Manajemen Inka pada 2019 silam juga menjelaskan dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat pembangunan pabrik karena biaya proses pengiriman lebih murah. Lokasi pabrik di bangun pada wilayah Secang, Kecamatan Kalipuro dekat dengan garis pantai.

Stadler sendiri merupakan perusahaan kereta berbasis di Swiss yang sudah berdiri sejak 75 tahun lalu. Kerjasama ini menyepakati bahwa PT INKA (Persero) menyiapkan Lahan seluas 84 Hektare dan Bangunan, namun untuk tahap awal hanya digunakan seluas 12 hektare, sedangkan pihak Stadler menyiapkan berupa teknologi, mesin dan pasar.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article INKA Kantongi Utangan Rp 150 M Buat Bikin Bus Listrik G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular