Harga BBM Pertalite Beneran Bisa Rp7.650/Liter, Asalkan Ini..
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM jenis penugasan seperti RON 90 atau Pertalite dan Solar Subsidi dipastikan benar-benar turun. Hal itu apabila, harga minyak mentah dunia konsisten dalam tren penurunan.
Saat ini, dibandingkan beberapa bulan belakangan, harga minyak mentah di pasar internasional itu cenderung turuh bahkan sudah mencapai level US$ 80-an per barel. Tercatat, pada Jumat pagi ini (30/9/2022) pukul 8.15, harga minyak mentah dunia jenis Brent di level US$ 88,51 per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sudah di level US$ 81,41 per barel.
Ekonom INDEF, Abra Tallatov menyebutkan, untuk harga BBM subsidi sekelas Pertalite misalnya, memang ada pertimbangan khusus dari pemerintah dalam hal menentukan harga.
Namun, dengan tren penurunan harga minyak mentah dunia ini, biaya produksi BBM akan mengalami penurunan. Nah, untuk menentukan harga BBM di dalam negeri seperti Pertalite harus dilihat apakah harga BBM Pertalite yang saat ini Rp 10.000 per liter sudah melewati batas harga jual sesuai keekonomian.
"Menurut saya dengan penurunan minyak mentah, kalau ini terjadi secara konsisten dalam beberapa bulan mendatang dan tidak fluktuatif, misalnya terjadi dua minggu sampai dua bulan, pemerintah patut menurunkan harga Pertalite," ungkap Abra kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/9/2022).
Jika tren penurunan harga minyak dunia konsisten, dan pemerintah menurunkan harga BBM Pertalite, ini akan menimbulkan rasa percaya masyarakat kepada pemerintah. Sebab, pada kenaikan harga BBM sebelumnya, pemerintah beralasan bahwa kenaikan harga BBM disebabkan naiknya minyak mentah dunia.
"Sekarang masyarakat melihat harga turun bahkan jauh dari asumsi semestinya penurunan. Nah, penurunan harga Pertalite perlu dilakukan dalam konteks menjaga kebijakan pemerintah. Meskipun penurunan itu terjadi sampai ke harga sebelumnya (Rp 7.650/liter)," tegas Abra.
Ia menyarankan, bahwa penurunan harga BBM Pertalite bisa dilakukan secara gradual, supaya masyarakat bisa mengantisipasi kalau sewaktu-waktu mengalami kenaikan BBM di waktu-waktu ke depan.
(pgr/pgr)