Sri Mulyani: APBN RI Lebih Baik dari Inggris, Benarkah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Indonesia saat ini telah berhasil menjadi shock absorber untuk menahan gejolak harga di tengah ketidakpastian global. Kondisi itu tidak seperti Inggris yang justru APBN-nya menimbulkan kejutan ekonomi atau shock producer.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kempinski Ballroom Jakarta, Kamis (29/9/2022).

"Bulan Juli pemerintah dan DPR sepakat menaikan alokasi subsidi dan BBM kita lebih dari tiga kali lipat, dari Rp 152 triliun ke Rp 502 triliun," jelas Sri Mulyani.

Baca: Kala Sri Mulyani Bikin Sidang Paripurna DPR Heboh, Kenapa Ya?

Menurut Sri Mulyani, alokasi subsidi dan BBM tersebut merupakan nilai yang tak kecil dan terbukti APBN Indonesia cukup kuat untuk menahan gejolak perekonomian alias mampu menjadi peredam kejut atau shock absorber bagi perekonomian.

"Yang terjadi di Inggris, nilai tukar yang jatuh sampai 20% untuk poundsterling, itu adalah karena APBN-nya menjadi shock issuer atau shock producer," jelas Sri Mulyani.

Dibandingkan dengan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini (year-to-date/ytd) -7%, paling rendah dibandingkan dengan depresiasi nilai tukar negara lain seperti Jepang -25%, China -13%, dan Filipina -15%.

Baca: Tok! DPR Setujui APBN Jokowi 2023 Senilai Rp3.061 Triliun

Oleh karena itu, situasi yang sulit ini, kata Sri Mulyani harus dihadapi dengan yang sangat hati-hati, fleksibel namun tetap akuntabel.

"Karena tidak ada sebuah template pada saat kita dihadapkan pada ketidakpastian yang bersumber dari penyakit, climate change, dan perang," jelas Sri Mulyani.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs