Badai Besar Krisis, Ini Ternyata yang Sangat Ditakuti Jokowi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
29 September 2022 15:39
Sambutan Presiden Joko Widodo Saat Pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Sambutan Presiden Joko Widodo Saat Pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi mengingatkan momok terbesar saat ini oleh semua negara di dunia bukan lagi Covid-19 tapi justru ancaman inflasi tinggi. Dunia saat ini penuh ketidakpastian akibat kenaikan harga pangan hingga energi, dan tensi panas perang Rusia-Ukraina yang tak pasti kapan berakhir.

"Pertama yang ingin saya sampaikan momok pertama semua negara saat ini inflasi, inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara," kata Jokowi saat Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di JCC, Jakarta, Kamis (29/9).

Jokowi berpesan pemerintah pusat dan daerah harus kompak dan harus bersatu dari pusat provinsi kabupaten kota sampai ke bawah dan semua kementerian lembaga. "Seperti saat kita kemarin menangani covid, kalau covid bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama," katanya.

Jokowi mengatakan di negara lain urusan inflasi adalah urusan bank sentral, caranya menaikkan interest rate sekian basis poin sehingga kredit menjadi landai, uang yang lari ke masyarakat juga melambat harapannya inflasi turun.

"Tapi teori seperti itu sekarang tidak menjamin inflasi turun oleh sebba itu di Indonesia bank sentral dan fiskal harus beringan jadi saya seneng BI dan kemenkeu berjalan beringan dan rukun tanpa intervensi kewenangan BI, tapi yang lebih penting adalah bukan rem uang beredar tapi menyelesaikan di ujungnya yaitu kenaikan barang dan jasa yaitu menjadi tanggung jawab kita semua," katanya.

Ia mengatakan yang harus ditakuti sekarang adalah inflasi dari pangan, bahan makanan, ini juga kontributor inflasi terbesar sampai Agustus. "Urusan cabe merah, bawang merah, telor ayam, urusan tomat, urusan tahu, mie instan, tempe dan beras, hati-hati barang-barang ini tolong dilihat betul, cek harian karena setiap hari saya dapatnya angka-angka seperti ini, nggak pernah sarapan, nggak pernah makan pagi tapi diberi sarapan angka-angka," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular