
Di Depan Jokowi-Prabowo, Luhut Sebut Badai Besar Bakal Datang

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tantangan akibat efek domino dari tensi geopolitik yang masih terus memanas dan tidak bisa diprediksi kapan berakhir. Serta, masih melambatnya perekonomian global.
Untuk itu, langkah terus strategis dilakukan untuk memitigasi risiko yang dapat terjadi.
"Dari berbagai laporan yang kami lihat, kondisi geopolitik ini masih sangat berpengaruh dalam beberapa waktu ke depan. Dan tidak bisa dihindari, akan menekan dunia secara global," kata Luhut saat Pertemuan Presiden dengan Kementerian/ Lembaga, Kepala Daerah, BUMN, Pangdam, Kapolda, Kajati Seluruh Indonesia di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Maruf Amin, dan sejumlah menteri termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hadir pula kepala daerah, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta gubernur dan kepala daerah lainnya.
"Terima kasih atas arahan dan kepemimpinan Presiden selama ini, jadi kekuatan bagi kami untuk tetap optimis dan belajar bekerja dengan hati. Dan kita bekerja merapatkan barisan menghadapi tantangan global yang sangat besar, yang diistilahkan berbagai pihak sebagai perfect storm," tambahnya.
Meski, menurut Luhut, berbagai indikator menunjukkan perekonomian Indonesia masih semakin membaik.
"Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN terus melakukan langkah kolaboratif, konvergensi, sinergi, dan inovatif. Hal ini yang kita butuhkan, Bapak Presiden, untuk kita dapat keluar, atau hadapi tekanan-tekanan ekonomi global, dan perkembangan geopolitik yang arahnya masih tidak jelas," kata Luhut.
Luhut pun memaparkan, perkembangan indeks harga konsumen di bulan Agustus 2022 yang melambat menjadi 4,69% seiring terkendalinya inflasi volatile food.
Menurut Luhut, hal itu sejalan dengan peningkatan pasokan dari sentra produksi dan kerja keras tim pengendali pusat dan daerah.
"Namun, harga pangan strategis masih perlu jadi perhatian pasca-penyesuaian harga BBM," kata Luhut.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Was-Was, Geopolitik Masih Berlanjut hingga 2023