Kok Bisa RI Impor Aspal, Padahal Potensinya 662 Juta Ton!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 September 2022 13:05
Aspal Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (CNBC Indonesia/ Wahyu Daniel)
Foto: Aspal Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (CNBC Indonesia/ Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya atas apa yang terjadi pada sektor pertambangan aspal. Jokowi baru mengetahui, bahwa selama ini produksi aspal dilakukan secara impor, padahal di wilayah Buton memiliki potensi aspal sebanyak 662 juta ton.

Sesuai dengan data yang diterima, Presiden Jokowi, saat ini Indonesia melakukan impor aspal sebanya 5 juta ton per tahun.

"Kita punya aspal kok, saya cek di lapangan ternyata tidak ada industri, baru 1 yang produksinya 100 ribu ton per tahun. Malahan kita impor, ini apa-apaan ini," ungkap Jokowi dalam agenda UOB Economic Outlook 2022, Kamis (29/9/2022).

Jokowi menegasakan kegiatan impor salah, maka itu harus segera dihentikan. Ia menilai industrialisasi dan hilirisasi tambang aspal menjadi peluang bagi Indonesia yang mana memiliki potensi cadangan aspal yang besar.

"Kalau (kita) ekspor gede bangat, deposit aspal ada 662 juta ton, dibiarkan malah kita impor," tandas Jokowi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jengkelnya Jokowi: Ada Tambang Aspal, RI Kok Malah Impor!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular