Harga BBM Naik, Moeldoko: Warga Bisa Menerima dengan Baik

News - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
29 September 2022 12:20
Dok KSP Foto: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Dokumentasi KSP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi beberapa waktu lalu dapat diterima oleh warga. Penilaian itu disampaikan Moeldoko dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (29/9/2022).

"Dari sisi kenaikan energi, kenaikan BBM, masyarakat juga bisa menerima dengan baik. Saya tidak melihat bahwa ada sebuah situasi yang kritis di tengah-tengah masyarakat. Ada di kota-kota bergejolak atau apa itu demo itu sesuatu yang hidup dalam sebuah negara demokrasi," ujarnya.



Namun demikian, Moeldoko juga mengingatkan kalau 80% pengguna BBM subsidi adalah masyarakat menengah dan kaya.

"Jadi teman-teman mahasiswa, turun ke jalan itu sebagian juga memperjuangkan orang-orang kaya. Ini juga harus dipahami teman-teman mahasiswa itu. Kalian turun ke jalan, kalian berkeringat, berdarah-darah, yang kalian perjuangkan juga orang kaya," katanya.

"Karena subsidi itu ternyata banyak dinikmati oleh orang kaya. Tolong ini dipahami dengan baik," lanjut eks Panglima TNI tersebut.

Seperti yang diketahui, saat ini harga minyak mentah dunia sedang dalam tren penurunan, berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, harga minyak mentah dunia tembus di atas level US$ 100 per barel, sehingga membuat harga BBM terdampak naik.

Namun saat ini harga minyak mentah dunia sudah di level US$ 80-an per barel. Dengan begitu kemungkinan harga BBM bisa mengalami penurunan. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai dengan tren penurunan harga minyak mentah, maka ini menjadi sinyal positif bagi beban subsidi energi yang akan ikut turun. Dengan begitu, pemerintah mempunyai kesempatan untuk menurunkan harga BBM jenis subsidi ke angka sebelum terjadinya kenaikan.

"Langkah ini harus dilakukan karena tidak adil apabila harga minyak mentah turun beban subsidi menurun pemerintah masih mempertahankan harga BBM yang mahal. Nah jadi ada kemungkinan Pertalite turunkan lagi setidaknya di bawah Rp 7.650 per liter atau kembali ke level Rp 7.650 per liter dan solar sekitar Rp 5000 per liter," kata Bhima kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/9/2022).

Untuk diketahui, berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (28/9/2022) pukul 13.00 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24% ke level US$ 85,20 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24% ke level US$ 77,53 per barel.




[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga BBM Siap-Siap Naik Jadi Segini, Bansos Bakal Ditambah?


(miq/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading