Dibanggakan Jokowi, Ini Progres Pabrik Tembaga Terbesar Dunia

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
28 September 2022 21:03
Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan progres pembangunan proyek smelter tembaga baru di Gresik, Jawa Timur.

Proyek yang diresmikan pembangunannya (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2021 lalu itu saat ini progresnya telah mencapai 37%.

"Per hari ini sudah 37%, di Gresik," ungkap Tony saat ditemui di Gedung DPR RI pada Selasa (27/9/2022).

Lebih lanjut, Tony berharap katoda tembaga yang nantinya dihasilkan dari smelter ini dapat diserap oleh pabrik domestik. Mengingat, pasokan katoda tembaga di dalam negeri diproyeksi akan melimpah.

"Saya berharap kalau bisa industri yang lebih hilir lagi muncul. Dengan adanya kita mau produksi katoda tembaga ya mestinya industri lain yang menggunakan tembaga bisa muncul di Indonesia," kata dia.


Tony sebelumnya mengatakan, progres pembangunan smelter di Gresik pada 2022 ini ditargetkan bisa mencapai 50% atau dengan biaya yang akan dikeluarkan US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.900).

Proyek smelter yang mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga ini ditargetkan tuntas di Desember 2023, lalu dilanjutkan dengan uji coba atau commissioning, sehingga ditargetkan bisa mulai memproduksi emas pada Mei 2024.

Menurut Tony, bila smelter baru ini beroperasi, maka artinya Indonesia akan memiliki tambahan produksi katoda tembaga sebesar 500-600 ribu ton per tahun dari saat ini 300 ribu ton katoda tembaga per tahun.

Namun demikian, dari produksi katoda tembaga yang ada saat ini saja, sekitar 50% atau sekitar 150 ribu ton masih diekspor karena tidak diserap oleh industri di dalam negeri.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar industri penyerap katoda tembaga di Tanah Air juga dibangun dan dikembangkan, sehingga produksi katoda tembaga dari smelter mereka bisa ikut terserap oleh industri domestik.

Seperti diketahui, proyek smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur ini resmi dimulai pembangunannya pada 12 Oktober 2021 dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Presiden bahkan tak segan mengungkapkan kebanggaannya. Dia mengatakan, ini merupakan proyek smelter single line terbesar di dunia.

"Kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line, terbesar di dunia," kata Jokowi saat acara groundbreaking smelter, Selasa (12/10/2021).

"Bayangkan 1,7 juta ton. Kalau dinaikkan truk, yang kecil itu, biasanya bisa angkut 3-4 ton. Jadi berapa truk yang akan berjejer di sini? Kalau tiga ton satu truk kecil, berarti ada 600 ribu truk berjejer di sini. Ini gede sekali," ungkapnya.

Jokowi berharap, kehadiran pabrik smelter Freeport dapat menjadi daya industri lain untuk masuk ke dalam KEK Gresik, khususnya industri tembaga dan turunannya.

"Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh, dan menjaga iklim investasi makin baik," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bangun Smelter Tembaga, Freeport Sudah Kocek Rp 25 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular