PUPR Ungkap Kendala Capai Cakupan Akses Air Minum 100%

News - Eqqi Syahputra & Khoirul Anam, CNBC Indonesia
29 September 2022 09:17
Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis Foto: Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia menargetkan bisa mencapai cakupan akses air minum hingga 100% pada 2024, hingga 2021 cakupan akses air baru mencapai 90,78%. Perkembangan akses air minum jaringan perkotaan pun terbilang lambat dengan tren peningkatan 0,3% per tahun.

"Pertumbuhan ekonomi penduduk yang pesat, tidak didukung dengan pertumbuhan kualitas yang baik. Selain itu complain air baku antar sektor dan wilayah," kata Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis, Rabu (28/9/2022).

Berdasarkan hasil penilaian kinerja 2021, penyelenggaraan SPDAM masih belum optimal dan tidak menerapkan full cost recovery. Keterbatasan dana akses air minum layak juga menjadi kendala.

Adanya pembatasan dalam APBN membuat perluasan cakupan air minum atau SPDAM menggunakan skema pendanaan alternatif.

"Diperlukan Rp 170 trilun yang terdiri dari sumber pendanaan, namun pelaksanaannya masih di bawah target," katanya.

Sementara itu, Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes dr. Anas Maruf menegaskan air menjadi salah satu faktor penting kesehatan. Pencemaran terhadap media air juga harus dikendalikan karena berdampak besar pada kesehatan.

Berbagai penyakit berat dan menular bisa muncul dari pencemaran air dan penggunaan air yang tidak layak. Dia menyebutkan diare, hepatitis, malaria, kankerm dan kegagalan organ vital dalam tubuh bisa terjadi karena air.

"Kalau air tercemar logam berat. Menjadi penyakit itu terkontaminasi dengan air atau pangan, menjadi kanker, kegagalan organ vital dalam tubuh. Untuk itu penting menjaga lingkungan," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Covid-19, Kelangkaan Air Jadi Ancaman Nyata Bagi RI


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading