
Gegara Tolak Perang, Aktivis Rusia Diduga Diperkosa Polisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang aktivis oposisi Rusia diduga diperkosa, dilecehkan secara seksual, dan dipukuli oleh polisi di Moskow setelah ia melakukan pembacaan puisi anti-perang.
Menurut laporan surat kabar Rusia, Novaya Gazeta Europe, polisi menggerebek sebuah flat di Moskow pada Senin (26/9/2022) dan menangkap penyair laki-laki Artem Kamardin (31) bersama dengan kekasihnya, Alexandra Popova.
Seorang sumber kepada surat kabar itu mengatakan petugas polisi memukul Kamardin dengan keras dan meletakkan dumbel di lubang duburnya.
Kamardin terpaksa mengeluarkan permintaan maaf yang direkam oleh polisi dan kemudian diunggah ke platform media sosial Telegram.
"Saya meminta maaf, meminta maaf dan bertobat di depan orang-orang multinasional Rusia atas apa yang saya katakan kemarin di Lapangan Triumfalnaya," kata Kamardin dengan memar di wajahnya, dalam video tersebut, dikutip oleh Newsweek, Rabu (28/9/2022).
Sementara itu, Popova mengeklaim petugas menyiksanya, menunjukkan video pacarnya diperkosa, dan mendapat ancaman dirinya akan diperkosa oleh para anggota polisi tersebut.
"Ada banyak lem super pada saya karena agen penegak hukum menggunakan lem super untuk merekatkan stiker ke wajah saya, mereka mencoba menutup mulut saya, mencabut rambut saya, menendang saya, dan mengancam saya-mereka mengatakan kepada saya bahwa lima dari mereka akan memerkosa saya," kata Popova.
Popova juga mengaku bahwa uang sekitar US$ 600 yang telah disimpan di flat menghilang selama penggerebekan.
Insiden ini terjadi sehari setelah Kamardin mengambil bagian dalam pembacaan puisi anti-mobilisasi di Lapangan Triumfalnaya Moskow, dekat monumen penyair terkenal Vladimir Mayakovsky, pada Minggu (25/9/2022).
Leonid Solovyov, pengacara Kamardin, membenarkan bahwa kliennya dilaporkan diperkosa dan dipukuli oleh polisi kepada surat kabar Kommersant.
Dua aktivis lainnya, Nikolai Dayneko (26) dan Yegor Shtovba (21), juga ditangkap sehubungan dengan pembacaan puisi Lapangan Triumfalnaya menurut media investigasi Rusia Meduza.
Dalam insiden terpisah, media online Sota melaporkan polisi menggerebek apartemen aktivis anti-perang Daria Ivanova di Moskow, yang dicekik, ditendang, ditinju, dijambak rambutnya dan dipukuli.
Pemerintah Rusia sendiri belum buka suara mengenai insiden tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Pening, Negara Diguncang 'Kiamat' Baru