'Harta Karun' Terpendam RI yang Jadi Rebutan Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dianugerahi tanah yang subur dan kekayaan alam yang melimpah di laut. Anugerah tersebut menghasilkan sejumlah komoditas yang menjadi 'harta karun" dan menjadi andalan ekspor Indonesia.
Sejumlah 'harta karun' yang dihasilkan dari budidaya tanaman dan hasil tangkapan atau budidaya laut menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama di tingkat global.
Indonesia sudah dikenal sebagai produsen terbesar untuk kelapa sawit atau penghasil kedua terbesar di dunia untuk karet.
Namun, sejumlah komoditas andalan ekspor Indonesia dari hasil budidaya tanaman dan perikanan justru kurang terangkat. Di antaranya adalah sarang burung walet, rumput laut, ikan tuna, ikan hias, gambir, pala, hingga vanila.
Berikut beberapa 'harta karun' terpendam Indonesia yang jadi rebutan dunia.
1. Rumput laut
Dengan luas lautan mencapai 6.400.000 km2 luas lautan dan 110.000 km panjang garis pantai, Indonesia adalah surge bagi budidaya rumput laut.
Dilansir dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia memiliki setidaknya 550 jenis varian rumput laut bernilai ekonomis tinggi dari sekitar 8000 jenis yang ada di dunia. Salah satunya yaitu jenis Eucheuma cottoni yang diperkirakan nilai total potensinya di Indonesia mencapai US$10 miliar per tahun.
Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada 2019, Indonesia menjadi produsen nomor satu di dunia untuk rumput laut jenis Eucheuma cottoni dan menguasai lebih dari 80% pasokan untuk dunia.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, secara keseluruhan Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah China.
Volume ekspor rumput laut pada 2020 menembus 195.574 ton dengan nilai mencapai US$ 279,58 juta.
Produksi rumput laut di Indonesia tersebar di 23 provinsi dengan produsen utama adalah Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Pasar utama dari rumput laut Indonesia pada 2020 adalah China, Korea Selatan, Chile, Vietnam, dan Prancis.
2. Sarang burung walet
Indonesia adalah produser terbesar untuk sarang burung, Nilai ekspor sarang burung Indonesia pada 2021 menyentuh 1.312 ton dengan nilai mencapai US$ 540 juta.
Pasar ekspor terbesar sarang burung adalah China.
Meskipun volumenya kecil, nilai ekspornya sangat besar karena mahalnya sarang burung. Harga sarang burung dibanderol hingga US$ 10.000 per kg atau Rp 150 juta per kg.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, Indonesia memasok 38,57% kebutuhan sarang burung walet dunia. Disusul oleh Singapura (28%), China (9,15%), Hong Kong (4,69%), dan Malaysia (4,64%).
(mae/mae)