
Minyak Rusia Bakal Mendarat di Asia, Termasuk RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Minyak Rusia akan mendarat di Asia dan Timur Tengah. Hal ini dikonfirmasi oleh Chief Executive Officer Vitol, Rusell Hardy.
Namun sayangnya, Hardy tak menyebut secara rinci negara mana saja yang akan menerima minyak Rusia, termasuk Indonesia yang sempat dilaporkan tertarik mengimpor minyak dari negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan banyak sanksi kepada Rusia, termasuk terkait perdagangan minyak. Hardy mengatakan, prioritas jangka pendek adalah terkait ketahanan energi.
"Ketahanan energi nomor satu, harga nomor dua, keberlanjutan nomor tiga," ungkapnya, dikutip dari Reuters, Senin (26/9/2022).
Dalam Konferensi Perminyakan Asia Pasifik Tahunan (APPEC) 2022 ke-38, dia menjelaskan lebih dari satu juta barel per hari minyak mentah Amerika Serikat (AS) diperkirakan dikirim menuju Eropa, yakni dalam rangka mengisi kekosongan pasokan dari Rusia.
Oleh karena itu, komoditas Rusia juga perlu menemukan rumah baru di luar tempat-tempat seperti Inggris, AS dan juga Uni Eropa.
"Ini akan jadi langkah yang lebih jauh dan menemukan pasar yang berbeda serta dalam melakukannya harus berdagang dengan diskon," kata Hardy.
"Anda mulai lihat bahwa dengan bahan bakar datang ke Timur harusnya tetap di Eropa dan bahan bakar di Timur pergi ke Barat untuk menutupi kekurangan."
Sebagai informasi, Uni Eropa menjatuhkan sanksi melarang minyak mentah Rusia mulai Desember mendatang menyusul serangan ke Ukraina. Langkah itu bertujuan untuk menghapus pendapatan yang diterima oleh Kremlin.
IEA melaporkan impor minyak mentah Rusia ke Uni Eropa dan Inggris terakhir turun menjadi 1,7 juta barel per hari (bph) pada Agustus lalu. Angka itu turun dari 2,6 juta barel per hari pada Januari.
(npb/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Petaka' Baru di Bumi Bisa Muncul karena Rusia di 2023
