
Masuk BRICS, RI Bakal Beli Minyak Murah Rusia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Achmad Muchtasyar membuka peluang untuk mengimpor minyak mentah murah asal Rusia. Hal tersebut menyusul bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota BRICS.
Namun, sebelum kebijakan impor minyak asal Rusia dilakukan, pemerintah akan melakukan analisis terlebih dahulu. Mengingat, negara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Uni Eropa (UE) diketahui memberlakukan sanksi kepada negara tersebut.
"Kenapa enggak? Karena sebetulnya, saya enggak bisa ngomong di sini, karena juga negara lain melakukan itu. Tapi bagaimana kita tidak melanggar WTO dan tidak melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di dunia internasional," Kata dia di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (16/1/2025).
Menurut Achmad, harga minyak sejatinya cukup banyak dipengaruhi oleh faktor geopolitik. Salah satunya seperti konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
"Bisa jadi hari ini Rusia murah. Yang tadinya mahal jadi murah juga. Tergantung geopolitik. Geopolitik sekarang dia jadi murah. Tapi bagaimana kita bisa-bisa memanfaatkan kondisi itu," ujarnya.
Asal tahu saja, BRICS sendiri didirikan pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan (Afsel) bergabung setahun kemudian. Dengan bergabungnya RI, total ada 11 anggota BRICS.
Anggota tetap BRICS lain adalah Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). BRICS punya negara mitra yakni Turki, Aljazair, Belarusia, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria dan Uganda.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Blok Besar China dan Rusia, Prabowo Ngebet RI Gabung Geng BRICS