Jerman, China Dkk Nyungsep, Manufaktur RI Lari Kencang

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 26/09/2022 16:21 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA September 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja manufaktur Indonesia mencatat ekspansi di tengah tren pelemahan manufaktur di negara-negara besar, seperti Eropa, China dan Amerika Serikat (AS). Kondisi ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) per Agustus 2022.

Sri Mulyani mengungkapkan dari negara-negara Asean-5 dan G20, hanya 24% negara-negara di dunia yang PMI-nya masih mengalami akselerasi, yaitu Thailand, Rusia, Vietnam dan Indonesia.


Sementara itu, Prancis menjadi satu-satu negara yang pulih atau mengalami upgrade ke level ekspansif dari kontraktif.

Kemudian, lanjutnya, 32% negara-negara kelompok Asean dan G20 mengalami perlambatan atau masih di level ekspansif tetapi turun. Negara-negara tersebut a.l. AS, Jepang, Australia, Singapura dan Malaysia.

Bahkan, 40% negara-negara maju sudah mengalami kontraksi, yakni Eropa, Jerman, Italia, Inggris, Tiongkok dan Turki.

"Indonesia dengan kelima negara lain masih pada level akseleratif. Ini hal yang cukup positif," tegas Sri Mulyani.

Namun, kondisi global jauh berbeda dari posisi Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap semua pihak mewaspadai kondisi ini.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gerak Cepat RI Dorong Kesepakatan CoC Demi Atasi Sengketa LCS