Terungkap, Cerita Miris RI Kena Jegal Sampai Terancam di WTO

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 September 2022 14:50
Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)
Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa banyak negara maju yang tidak ingin negara berkembang juga menjadi negara maju. Salah satunya dengan menghadang hilirisasi nikel yang sudah dilakukan di Indonesia.

"Ternyata tidak semua negara di dunia ingin negara berkembang maju menjadi negara maju. Kebijakan bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo) tentang hilirisasi, ternyata itu belum menjadi konsensus utuh di G20, sebagian negara maju tidak ingin, tapi kita fight. Tidak ada cara lain selain hilirisasi," kata Bahlil di kantor BKPM, Senin (26/9/22).

Ia menyampaikan di berbagai forum bahwa RI tidak akan mundur sekalipun dibawa ke pengadilan lebih tinggi dari WTO. Sekalipun pihak lain tidak setuju dengan keputusan Indonesia ini.

"Karena Indonesia sudah merdeka, nggak boleh diintervensi negara mana pun, yang salah kalau tidak menerima investasinya. Tapi kalau mau hilirisasi silahkan datang ke kita, toh negara mereka juga seperti itu dulu tahun 60-an dan 70-an seperti itu, masa jalan kita dipotong," kata Bahlil.

Manfaat jelas dari hilirisasi terlihat ketika RI sudah memperbaiki neraca perdagangan dengan negara lain, termasuk dengan China.

"Defisit neraca perdagangan kita dengan China tahun 2017-2018 sekitar US$18 miliar. Sekarang neraca dengan China sudah surplus, itu dari hilirisasi. Hilirisasi kunci negara maju," ujar Bahlil.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan dibutuhkan keberanian dalam mengambil suatu kebijakan. Apalagi menurutnya, posisi Indonesia dalam hal memiliki peran yang cukup besar.

"Di WTO kalah, ya nggak apa-apa. Tapi kalau enggak berani coba, kapan kita akan lakukan hilirisasi. Kapan kita setop kirim raw material. Sampai kapan pun kita hanya jadi negara pengekspor bahan mentah," katanya belum lama ini.

Secara bertahap, tegas Jokowi, pemerintah akan menyetop komoditas lain seperti bauksit, tembaga, hingga timah


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sumbang Setengah Produksi Dunia, Ini Potensi Hilirisasi Nikel RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular