
Tak Diduga, Ini Rencana Besar Jokowi Hadapi Krisis Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi sering mengingatkan soal ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu. Jokowi menyiapkan produksi pangan mandiri sebagai alternatif substitusi pangan impor selama ini seperti gandum.
"Saat dunia menghadapi ancaman krisis pangan, kita perlu menyiapkan rencana-rencana besar. Salah satunya, memanfaatkan alternatif bahan pangan. Dan kita memiliki banyak pilihan. Indonesia tidak hanya punya beras tapi juga jagung, sagu, dan tanaman lama kita: sorgum," kata Jokowi dikutip dari akun Instagramnya, Senin (26/9).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggencarkan penanaman sorgum di dalam negeri. Bahkan, telah memerintahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri terkait menyusun peta jalan (road map) pertanian sorgum di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Jokowi bahkan menandai penanaman sorgum di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana, NTB merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran road map pertanian sorgum di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud menjelaskan, kampanye menanam sorgum oleh Jokowi bukan semata-mata mengurangi impor pangan, yaitu gandum.
"Keberadaan sorgum ini utamanya bukan untuk substitusi gandum atau lain. Tujuannya bukan sekedar mengurangi impor. Tapi, demi menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Yaitu, dengan diversifikasi pangan, salah satunya bisa dari sorgum. Bisa juga sagu atau singkong," kata Musdalifah kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/8/2022).
Saat ini, kata Musdalifah, luas pertanaman sorgum di Indonesia tersebar di 6 provinsi utama. Yaitu, NTT sekitar 3.400 ha, Jawa Barat 488 ha, Kalimantan barat 305 ha, Jawa Timur 200 ha, Jawa Tengah 120 ha, dan NTB baru dimulai sekutar 100 ha.
"Dalam road map yang kita buat, tahun 2023 ditargetkana da 30 ribu ha lahan ditanami sorgum, tahun 2024 ada 40 ribu ha. Tersebar di 17 provinsi, diantaranya Sumatera Utara dan Barat, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja, Bali, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, NTT, dan NTB," kata Musdalifah.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tanaman Emas' Jadi Sumber Pangan Pengganti Nasi