
Diminta Produksi Truk Listrik, Pabrikan: Mau Charge di Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha logistik mendorong adanya konversi truk berbahan bakar diesel menjadi listrik. Jika pemerintah serius menjalankan konversi truk listrik setelah saat ini mendorong konversi motor listrik, itu bisa mencakup sebanyak 5-6 juta unit truk listrik.
Hal itu bisa berpengaruh terhadap bisnis pabrikan truk yang juga tengah membangun truk listrik. Jika konversi truk listrik berjalan, permintaan terhadap truk listrik baru juga bisa berkurang. Meski demikian, salah satu pabrikan yakni Isuzu bakal tetap mengikuti anjuran pemerintah.
"Pada dasarnya Isuzu akan selalu mengikuti regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Dari kami yang penting adalah blueprint yang jelas kapan kah regulasi ini akan diterapkan di Indonesia, mengingat regulasi EURO4 baru saja diterapkan di 2022 ini," kata Puti Annisa Moeloek Marketing Communications Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/9/22).
Pemerintah memang sudah memerintahkan pabrikan mobil khususnya truk mengikuti aturan EURO4. Peralihan batas emisi kendaraan di Indonesia dari Euro 2 menuju Euro 4 diterapkan ke mesin diesel mulai 12 April 2022.
Di sisi lain, pemerintah juga tetap harus mendukung kelancaran ekosistem kendaraan listrik di RI. Sehingga, bukan hanya pabrikan yang berbenah, tetapi sudah teratur dari ekosistem yang nyata.
"Kemudian bukan saja dari sisi produknya yang diminta melakukan perubahan, tetapi dukungan dari seluruh ekosistem bagaimana? infrastruktur apakah sudah mendukung?" kata Puti.
Ia pun mencontohkan beberapa infrastruktur yang juga harus dibangun dalam mendukung ekosistem ini.
"Charging station, sekarang aja buat kendaraan pribadi masih belum maksimal kan, kebayang gimana kendaraan komersial yang harus jalan jauh setiap hari keluar kota ke daerah remote area?" Kata Puti.
Persoalan infrastruktur menjadi bagian penting untuk mendukung ekosistem kendaraan elektrivikasi. Namun dari sisi pengguna yakni pengusaha truk tetap mendorong konversi truk listrik meski fasilitasnya tengah dibangun.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengusulkan, konversi truk listrik. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan karena didukung sumber daya alam Indonesia.
"Pemerintah kan akan membangun pabrik baterai terbesar di dunia karena bahan bakunya di Indonesia. Kami dari ALI mengusulkan kenapa pemerintah enggak buat program konversi? Artinya mengubah truk tenaga diesel menjadi mesin listrik, jadi dari kendaraan lama yang tadinya emisi gas tinggi, dibuang engine diganti listrik dengan baterai buatan Indonesia," katanya, Rabu (21/9/22).
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Fuso Ungkap Jadwal Truk Listrik Mengaspal di RI