Sekjen PBB Sebut Dunia dalam Bahaya, Apa Artinya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa dunia kali ini sedang dalam ancaman bahaya. Bahkan, ia mengatakan bahaya ini dapat membuat dunia lumpuh.
Dalam pidatonya di forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-77, ia mengatakan bahaya ini akan timbul dari kesenjangan antara negara-negara di dunia.
"Perbedaan antara negara maju dan berkembang, antara Utara dan Selatan, antara yang istimewa dan yang lainnya, menjadi lebih berbahaya dari hari ke hari," kata figur asal Portugal itu dikutip Al Jazeera, Rabu (21/9/2022).
"Ini adalah akar dari ketegangan geopolitik dan kurangnya kepercayaan yang meracuni setiap bidang kerja sama global, mulai dari vaksin hingga sanksi hingga perdagangan."
Guterres kemudian mencontohkan dengan peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Perang ini, menurutnya, telah memicu krisis pangan global dan membuka celah di antara negara-negara besar dengan cara yang tidak terlihat sejak Perang Dingin.
"Dunia kita dalam bahaya - dan lumpuh," paparnya.
Untuk menghindari hal ini, Guterres menekankan bahwa kerja sama dan dialog adalah satu-satunya jalan ke depan untuk menjaga perdamaian global. Ia juga memperingatkan bahwa 'tidak ada kekuatan atau kelompok saja yang dapat mengambil keputusan'.
Ia mencontohkan hal ini dengan menunjukan foto kapal carteran PBB pertama yang membawa gandum dari Ukraina ke Tanduk Afrika, di mana jutaan orang berada di ambang kelaparan. Ini, katanya, merupakan contoh janji dan harapan 'di dunia yang penuh gejolak'.
"Mari kita bekerja sebagai satu, sebagai koalisi dunia, sebagai negara-negara bersatu," tambahnya.
(luc/luc)