Ampun! Bos Logistik Teriak, Tekor Kena Pungli Di Mana-mana
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 September 2022 18:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah pungutan liar (pungli) seperti terus berulang dan tidak pernah hilang. Akibat persoalan ini, banyak yang dirugikan, kalangan pengusaha logistik juga harus mengeluarkan biaya yang tidak perlu, dan jumlahnya pun tidak sedikit.
Sialnya, fenomena pungli bukan hanya terjadi di kota-kota besar, melainkan merata di hampir seluruh wilayah. Sebagai contoh, untuk perjalanan darat dari Jawa bagian Barat ke Jawa Wilayah Timur pun perlu mengeluarkan biaya besar, padahal masih terhitung di satu pulau.
"Cost-cost nggak penting, pungli kita jalan ke Surabaya aja banyak. Misal bisa Rp 100-200 ribu sekali jalan, belum ke Sumatera, di Jabodetabek sendiri," kata Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Mahendra Rianto kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/9/2022).
Biaya tersebut baru untuk satu buah truk, sementara jika satu pengusaha memiliki 100 truk, maka perlu mengeluarkan uang hingga Rp 20 juta untuk iuran tidak resmi. Angka tersebut bisa semakin besar karena para oknum tersebut meminta iuran lebih besar nantinya.
"Belum lagi itu pungli, karena BBM naik itu pungli ikut naik, dikhawatirkan seperti itu. Susah kita, sementara cost naik terus, tapi demand ngga naik," kata Mahendra.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Ia mengungkap masalah ini.
Di akhir tahun 2021 lalu, Ia juga menyebut persoalan sama. Masalah klasik di Indonesia ini terus terjadi dari tahun ke tahun, tentunya sangat memberatkan pelaku usaha karena tambahan biaya yang tidak sedikit, bahkan hampir menembus dua digit persentase beban biaya.
"Kami memberi feedback pada pemerintah tentang pungli yang masih ada, ini harus tuntas. Pungli di Jabodetabek mendekati 10%. Di luar Jakarta masih banyak, kalau itu aja dibantu, kami sangat bersyukur hilang poin cost," katanya saat itu.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Moeldoko Kesal! Masih Dapat Banyak Laporan Soal Pungli Daerah
Most Popular