Jangan Cuma Ngejar Cuan, Kualitas Batu Bara Juga Harus Dijaga

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
20 September 2022 14:30
batu bara kapal tongkang
Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) menilai bahwa pelaku usaha tambang jangan hanya fokus mendulang keuntungan dari momentum tingginya harga batu bara. Namun, kualitas produk dikirimkan ke pembeli juga harus tetap dijaga.

Hal tersebut merespons kabar terkait kekecewaan Polandia setelah mengimpor batu bara asal RI. Pasalnya, produk batu bara yang diimpor dari Indonesia tidak sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang telah disepakati.

Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan, persoalan teknis terkait dengan spesifikasi batu bara yang dikirim harus menjadi perhatian pemasok. Mengingat, hal tersebut membawa nama besar industri batu bara Indonesia.

"Jadi komitmen terhadap kualitas batu bara (khususnya Calorific Value, Total Moisture, sulfur dan distribusi coal sizing) harus diperhatikan," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Lebih lanjut, Singgih menilai bahwa komplain yang dilakukan Polandia tersebut menjadi yang pertama kali dilakukan ketika negara tersebut mengimpor batu bara dari Indonesia.

Menurut dia, kebiasaan Eropa yang mengimpor batu bara dari Rusia dan Australia seringkali dipasok oleh perusahaan besar. Pasalnya, jika perusahaan kecil yang ingin mengirimkan batu bara ke Eropa minimal harus menggunakan kapal Panamax.

"Lah berhubung ada kondisi krisis di Eropa, dia (Polandia) akhirnya buru-buru yang penting dapat. Nah dengan kondisi itu, saya yakin yang mengirimkan bukan perusahaan besar (RI)," katanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya juga telah angkat bicara mengenai ekspor batu bara RI ke Polandia yang kabarnya bermasalah.

"Aku baru dengar, barangkali pada waktu mau pengapalannya nggak diperiksa lagi kali. Tapi kan harusnya kalau buat kualitas ekspor kan harusnya dijaga kualitasnya. Kalau benar," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (19/9/2022).

Menurut Arifin, semestinya proses pengiriman batu bara ke Polandia mendapatkan penjagaan di awal, sehingga dapat meminimalisir kejadian tersebut. Apalagi ini merupakan pengiriman batu bara pertama ke Polandia.

"Makanya harusnya dijaga, dari awal barang mau dikirim, barangnya kaya apa, harusnya di receiving depan sana juga ada orang atau ada yang ikutin jadi bisa verifikasi nya betul,".

Dari informasi yang diterima oleh CNBC Indonesia sebelumnya, kualitas dan spesifikasi batu bara yang dikirim ke Polandia itu tidak sesuai dengan yang disepakati. Di mana, dari informasi tersebut Polandia melakukan impor batu bara ke Indonesia sekitar 70 ribu sampai 100 ribuan ton.

"Tidak sesuai dengan spek yang disepakati oleh pihak buyer. Kualitas batu bara yang datang ke Polandia jauh dari yang disepakati. Dan ini menjadi isu besar di Polandia. Karena isinya tak hanya batu bara banyak campuran lumpurnya juga," kata sumber kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Belum diketahui, jenis atau kalori batu bara yang diminta oleh pihak Polandia dan berapa kalori yang dikirimkan oleh eksportir batu bara dari Indonesia.

Seperti diketahui, sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari 2022 lalu, harga batu bara tak henti menuai rekor dan masih bertahan di posisi tinggi, bahkan di atas US$ 400 per ton.

Pada perdagangan Senin (19//9/2022), harga batu bara kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 428,05 per ton. Harganya menguat tipis 0,01% dibandingkan perdagangan pada Jumat pekan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (16/9/2022), harga batu bara ditutup pada posisi US$ 428 per ton. Menguatnya harga batu bara pada awal pekan ini memutus tren negatif pasir hitam yang melemah pada Kamis dan Jumat pekan lalu.

Dalam sepekan, harga batu bara masih menguat 0,13% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara amblas 3,5% sementara dalam setahun melesat 138,3%.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Jadi Saingan RI Pasok Batu Bara ke Jerman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular