Pasukan Sempat Mundur, Putin Akan Keluarkan 'Nuklir Kimia'?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia akan melakukan serangan balik ke Ukraina setelah pasukannya dipukul mundur dari beberapa wilayah. Putin mengancam akan menggunakan serangan balik yang 'lebih serius' dibandingkan sebelumnya.
Mengutip Aljazeera, dikatakan bahwa Putin mengatakan, bahwa tujuan utama dari serangan balik yang lebih serius itu adalah "pembebasan seluruh wilayah Donbas" - wilayah Ukraina timur termasuk Donetsk dan Luhansk yang sebagian besar berbahasa Rusia.
"Rencana itu tidak tunduk pada penyesuaian," kata Putin. "Operasi ofensif kami di Donbas sendiri tidak berhenti. Mereka berjalan dengan lambat ... Tentara Rusia menduduki wilayah yang lebih baru dan lebih baru."
Dia menuduh pasukan Ukraina mencoba melakukan "aksi teroris" dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sipil Rusia.
"Kami benar-benar menahan diri dalam menanggapi ini untuk saat ini," kata Putin pada konferensi pers pada hari Jumat. "Jika situasinya terus berkembang seperti ini, responsnya akan lebih serius."
Sementara mengutip Reuter, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir atau kimia taktis setelah kemunduran di Ukraina.
Militer Ukraina memukul mundur pasukan Rusia dalam serangan kilat di Timur Laut negara itu Minggu ini, menempatkan Putin di bawah tekanan dari nasionalis di dalam negeri untuk mendapatkan kembali inisiatif.
Putin telah memperingatkan bahwa Moskow akan merespons lebih kuat jika pasukannya berada di bawah tekanan lebih lanjut, meningkatkan kekhawatiran bahwa pada titik tertentu ia dapat menggunakan cara-cara yang tidak konvensional seperti senjata nuklir atau kimia kecil.
(pgr/pgr)