Internasional

Perang Ukraina Sudah Mau 7 Bulan, Ada Tanda-tanda Berakhir?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 September 2022 13:45
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dari Kyiv, Ukraina, pada hari Senin (21/3/2022). (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dari Kyiv, Ukraina, pada hari Senin (21/3/2022). (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan masih terlalu dini untuk melihat akhir perang dengan Rusia, meskipun pasukannya berhasil merebut kembali banyak teritorial dari pasukan Kremlin beberapa minggu terakhir.

"Masih terlalu dini untuk berbicara tentang mengakhiri perang ini," kata Zelensky dalam wawancara dengan Reuters, dikutip Sabtu (17/9/2022).

Pemimpin Ukraina itu juga mengatakan bahwa hasil perang dengan Rusia, yang sekarang memasuki bulan ketujuh, bergantung pada pengiriman cepat senjata asing ke negaranya.

Dia membandingkan situasi di daerah yang baru dibebaskan di timur laut dengan Bucha, kota dekat Kyiv di mana pasukan Rusia diketahui melakukan banyak kejahatan perang di fase pertama perang, meski Moskow membantah tuduhan itu.

"Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," kata Zelensky.

Saat ditanya apakah ada bukti kejahatan perang Rusia, Zelensky berkata bahwa semuanya ada di wilayah-wilayah yang sebelumnya diduduki pasukan Presiden Vladimir Putin.

"Semua ini ada di sana ... Ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, Ukraina dan internasional, dan ini sangat penting bagi kami, bagi dunia untuk mengenali ini," katanya.

Zelensky, yang mengunjungi Izium pada Rabu, mengulangi seruannya kepada negara-negara Barat dan lainnya untuk meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina.

"Kami ingin lebih banyak bantuan dari Turki, kami ingin lebih banyak bantuan dari Korea Selatan. Lebih banyak bantuan dari dunia Arab. Dari Asia," katanya.

Zelensky juga mengutip "hambatan psikologis tertentu" di Jerman untuk memasok peralatan militer karena masa lalu Nazi-nya, tetapi mengatakan pasokan semacam itu sangat penting bagi Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia.

Tak hanya itu, Zelensky mengatakan dia hanya akan mendukung gagasan pembukaan kembali ekspor amonia Rusia melalui Ukraina, sebuah inisiatif yang diusulkan oleh PBB, jika Moskow menyerahkan kembali tawanan perang Ukraina ke Kyiv.

Zelensky juga mengatakan dia yakin bahwa pasokan senjata asing ke Ukraina akan turun jika Kyiv tidak melancarkan serangan balasannya dan bahwa perolehan teritorial akan mengesankan negara-negara lain.

"Saya pikir ini adalah langkah yang sangat penting yang mempengaruhi, atau akan mempengaruhi, keputusan negara-negara tertentu lainnya," katanya.

Berbicara di Uzbekistan pada Jumat, Putin menepis serangan balasan Ukraina dengan senyuman. Namun ia memperingatkan bahwa Rusia akan merespons lebih kuat jika pasukannya berada di bawah tekanan lebih lanjut.

Serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Pada 24 September nanti, operasi militer khusus Rusia di Ukraina tersebut akan tepat tujuh bulan. 


(tfa/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikasih Tank Minta Rudal, Ukraina Mau 'Ngebom' Gudang Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular