Update Kasus Hepatitis Akut di RI, Tersebar di 22 Provinsi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan update terkait kasus hepatitis akut di Indonesia, di mana Kemenkes telah memeriksa total 91 kasus dugaan hepatitis akut.

Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (16/9) di Jakarta mengatakan, dari jumlah tersebut 35 di antaranya probable, 7 pending, dan 49 discarded.

"Kasus hepatitis akut ini tersebar di 22 provinsi. Jadi tidak semua provinsi ada kasus hepatitisnya," ujar dr. Syahril seperti dikutip dari laman web sehatnegeriku. 

Baca: RI Siap Impor Ribuan Vaksin Cacar Monyet, Cukup?

Dari 22 provinsi ini kasus terbanyak ada di DKI Jakarta dengan 12 kasus probable dan 3 kasus pending, DIY 3 kasus probable dan 0 kasus pending, serta Jawa Tengah 2 kasus probable dan 2 kasus pending.

Status pasien dari 35 probable dan 7 pending paling banyak jenis kelamin laki-laki usia 0 sampai 5 tahun.

Selanjutnya, dari 35 probable yang dilakukan pemeriksaan dan dikaji oleh komite ahli telah diketahui bahwa patogen paling banyak ditemukan pada pasien adalah EBV (6 dari 29 pasien diperiksa) lalu diikuti CMV dan Torque Teno virus (5 dari 29 pasien diperiksa).

Baca: Menkes BGS Beberkan Kabar Pasien Monkeypox Pertama RI

Berdasarkan hasil PCR dan metagenomik, 5 dari 29 pasien probable terdeteksi virus dari famili herpesviridae (CMV, HSV1, HHV-6A, HHV1, EBV). Gejala yang dialami pasien di antaranya demam, kuning, mual.

"Gambaran gejala klinis 35 kasus probable itu terbanyak adalah demam, kuning, mual, muntah, hilang nafsu makan," jelasnya. 

dr. Syahril mengatakan kini kapasitas laboratorium telah ditambah, di mana Kemenkes sudah mempunyai 33 laboratorium yang memiliki kemampuan pemeriksaan hepatitis.

"Sudah ada 33 laboratorium yang semula ada 2. Sudah dilakukan pelatihan dan sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," ujarnya. 

Sementara itu Dokter Spesialis Kesehatan Anak Prof. Hanifah Oswari, SpA(K) mengatakan kasus hepatitis tetap ada namun kasusnya sekarang tidak sebanyak seperti awal kasus. Saat ini masih ada 7 kasus hepatitis yang belum dibahas.

"Perkembangan dari Hepatitis ini kita belum mengetahui penyebabnya. Memang tetap ada terus-menerus tetapi tidak sebanyak di awal-awal kita ketemu. Jadi sekarang ini tetap masih ada 7 yang belum kami bicarakan. Meskipun tidak banyak tetapi kasusnya masih ada. Itu yang perlu kita perhatikan, perlu tetap waspada tetapi tingkat kewaspadaannya tidak seperti yang di awal-awal," jelasnya. 

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Ini Cara Cegah Anak dari Hepatitis Misterius